Jumat, 05 Agustus 2016

Pojok Renungan

Saya seorang wanita, sudah berkeluarga dan sudah punya anak. Dulu waktu masih gadis saya pacaran dengan seorang pemuda. Kami saling mencintai, tapi hubungan kami tidak direstui orangtua. Hingga akhirnya saya menikah dengan pria lain, dan dia pun juga menikah dan pergi merantau keluar kota, hampir 10 tahun tidak berjumpa lagi dengannya.

Tapi, sudah ada dua bulan ini hati saya dibuat galau, karena gara-gara dapet salam dari mantan pacar saya lewat temannya, Dia minta nomor hape saya, minta pin BBm, dan juga Facebook. Lalu, saya dan dia saling sms, tlp, Chating, menanyakan tentang kabar dan anak, kemudian bercerita tentang masa-masa lalu yang indah. Terkadang jika suami saya tidak di rumah saya online dengan dia bisa sampai larut malam. Saya sudah punya anak 2 , dan dia pun juga sudah punya anak 1

Pertanyaannya :

A). Apakah saya chating, tlp dan sms itu sudah termasuk berbuat zina.
B). Bagaimana caranya agar saya tidak terbuai dan terkenang akan masa-masa lampau.
C). Dan bagaimana menghilangkan pusing dan galau karena teringat dengan dia.

Jawab : Perbuatan yang Ibu lakukan bukan zina, tapi taqrobuzzina, wala taqrobuzzina … Janganlah kamu melakukan perbuatan yang arahnya mendekati zina. Kalau diteruskan, perbuatan itu bisa menjadi zina.

Allah swt berfirman, “Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Israa’ :32)

Hati manusia itu mudah rapuh, rawan sekali, mudah terbolak-balik, mudah terbujuk, dan mudah sekali terombang ambing. Baru mendapat salam saja sudah salah tingkah, baru menerima sms dan mendengar dia tlp sudah tergetar hatinya, deg-degan. Kemudian, membayangkan, ‘’Alangkah bahagianya seandainya aku menjadi Isterinya.’’. Harusnya, bila mendapat salam langsung saja dijawab Wa’alaikumsalam bukan malah tergoda dan ingin smsan/tlp dengannya.

Itu baru mendapat sms dan tlp, bagaimana kalau ketemu? Apa yang kamu lakukan? Setan akan menarik kamu dan menjerumuskan kamu ke dalam jurang yang lebih dalam lagi.

Kamu berani smsan, berani tlp-tlpnan, pasti dengan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pasanganmu. Kalau ketahuan apa jadinya rumah tanggamu? Keluargamu berantakan, keluarga dia pun juga ikutan berantakan. Maka dari itu, hindari perbuatan yang tidak baik seperti itu. Jangan sampai kamu menyesal dikemudian hari. Lebih baik mengganti nomor hape dengan yang baru, untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Allah swt berfirman, ‘’Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun.’’
Artinya : ‘’Aku (Allah) tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali Aku ciptakan agar mereka menyembah kepadaku.’’

Allah menciptakan manusia itu agar manusia taat beribadah, maka ikutilah seruanNya, bukan malah mengikuti seruan setan. Bagaimana caranya, caranya dengan belajar agama dengan sungguh-sungguh. Setelah faham dan mengerti diamalkan, kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Insha Allah kita akan terhindar dari perbuatan perbuatan yang dilarang oleh Agama.

Nabi Muhammad saw menuntunkan agar kita selalu berdo’a, 'Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik'
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” [HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]

Nabi Muhammad saw adalah orang yang tidak punya dosa, manusia sempurna, ma’shum (terjaga dari kesalahan), beliau selalu membaca do’a ini agar selalu taat menjalankan perintah Allah. Bagaimana dengan kita yang hatinya mudah terbolak-balik dan mudah tergoda? Dosa kita masih banyak, ibadah pun masih bolong-bolong,

Bagaimana caranya agar hati kita tidak mudah goyah dan tidak mudah terombang ambing? Apa obatnya?

Obatnya adalah Al Qur’an, dengan belajar mengkaji dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Setelah faham dan mengerti, semaksimalnya kita terapkan dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena, dengan mempelajari Al Qur’an kita akan mengerti, mengerti mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Sehingga perlahan-lahan Iman mulai tumbuh di dalam hati. Dan kalau iman sudah melekat di hati, diajak berbuat dosa nggak mau, apalagi berbuat maksiat. Karena sadar, sadar semua itu bisa meruntuhkan amal Ibadah. Takut, semua perbuatan buruk itu bisa menjerumuskan diri ke dalam panasnya api neraka.

Semoga Allah swt melimpahkan rahmat serta hidayahnya bagi kita, agar kita menjadi hamba yang beriman, yang selalu mentaati perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Aamiin

#Intropeksi_diri
#Remaja_muslim
#Kajian_Islam