Jumat, 22 April 2016

Pojok Renungan


















Perempuan itu ingin selalu tampil cantik, supaya bisa menarik perhatian. Bedakan, luluran, lipstik, alis palsu, tatto alis, bulu mata palsu, semir rambut, baju sexy, sampai berbagai macam aksesoris untuk melengkapi penampilannya.

''Ribet amat, ya?''

Padahal untuk tampil cantik itu sangat mudah. Cukup dengan memakai hijab kamu akan terlihat lebih cantik dan anggun.

Tidak percaya? Coba dibuktikan.

Secantik apapun kamu saat ini, nggak ada manfaatnya bagi anakmu nanti. Anak membutuhkan Ibu yang SHOLEHAH, bukan yang CANTIK.

#Intropeksi_diri
#Remaja_muslim

Indonesiaku Saat ini.














Sedih rasanya, setiap saat kita melihat perbuatan asusila di sekitar kita. Begitu juga berita yang muncul Tv, setiap hari beritanya selalu tentang tindak asusila. Tanpa malu, tanpa risih, bahkan berani berbuat mesum di depan umum. Yang tua, yang muda, bahkan anak yang baru puber pun sudah mengerti hal seperti itu. Semakin majunya tehnologi tidak membuat masyarakat menjadi pintar, justru malah digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dan lagi-lagi dunia mayalah yang menjadi penyebabnya. Kalau kita tidak hati-hati dan tidak cukup imannya kita pasti akan dengan mudah terjerumus oleh perbuatan yang menyesatkan.

Bermain internet itu memang asik dan sangat menyenangkan. Kita bisa bermain game, mencari artikel penting, menulis di blog pribadi, dan lain sebagainya. Tapi, banyak juga yang menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Memposting video/gambar porno, mendownload video/gambar porno, menonton secara live, menyebarluaskannya, dan lain sebagainya.

Lihat dan renungkanlah, kenapa saat ini banyak sekali terjadi kasus tindak asusila. Ayah memperkosa anaknya, kakek menghamili cucunya, Ibu membuang bayinya, sexs yang menyimpang, remaja suka berbuat mesum, anak di bawah umur diculik, diperkosa, kemudian dibunuh secara sadis. Belum lagi banyaknya tindak asusila di sekitar kita.

Saatnya untuk intropeksi diri, agar kita semua tidak tersesat di jalan yang salah. Yang biasa menyimpan video/foto porno segera dihapus, yang biasa mengunggah video/foto porno hentikanlah dan hapus semua yang sudah kamu posting. Kalau setiap dari kita mau melakukannya, maka akan semakin banyak orang yang menolak kemungkaran dan kemaksiatan yang ada di negeri kita tercinta ini.

Disadari atau tidak disadari, bangsa kita ini sedang terkena penyakit wahn ( sangat cinta kepada dunia )  sehingga lupa kehidupan akhirat. Umat muslim sedikit demi sedikit mulai menjauh dari tuntunan agama, malah mengikuti cara hidup orang-orang kafir. Di sana sini terjadi kecurangan, ketidakadilan, korupsi, dan bentuk-bentuk kemaksiatan yang lainnya. Seolah-olah tidak ada pertanggung-jawaban di akhirat kelak. Ini menunjukkan bahwa mentalnya atau jiwanya sedang dilanda penyakit.

Ini tanda-tanda kiamat sudah dekat atau memang kita tengah dirasuki budaya barat, budaya yang katanya serba hedonisme atau budaya buka-bukaan. Tanpa merasa malu tanpa risih mereka berani buka-bukaan, menyajikan tontonan gratis ala kaum hedonis.

‘’Waduh, semakin merusak moral saja!’’

Perlu di ingat, kita ini orang timur dan budaya kita bukan seperti itu. Kita adalah kita bukan mereka, budaya kita adalah budaya berkesenian. Ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan masih banyak lagi kesenian lainnya yang ada di seluruh nusantara ini.

Beragam budaya dan beragam seni telah ada di negeri ini sejak jaman nenek moyang kita dulu. Semuanya tersaji lengkap dan menjadi kebanggaan anak negeri. Dan, kesenian itu selalu menjadi roh bagi rakyat Indonesia, karena kita mampu berkarya dan mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang berkwalitas dan sangat indah untuk dinikmati, hingga menjadi warisan dunia.

‘’Wow Hebatnya ...”

Inilah indonesiaku yang sebenarnya, ternyata kita juga mampu berkarya dengan karya yang berkwalitas, bukan dengan karya yang merusak moral seperti itu. Itu bukan karya, tapi sesuatu yang sangat merusak moral. Perempuan tanpa malu-malu mengumbar aurat, tanpa risih dan tanpa ingat dia itu punya saudara laki-laki atau tidak, mereka berani berpose liar. Dicetak di sebuah majalah ternama, dipublikasikan, lalu di jual secara bebas, kemudian ditonton jutaan laki-laki diseluruh dunia. Dikonsumsi tua dan muda, bahkan anak yang baru puber juga ikut menikmatinya, menikmati sajian indah ala dunia barat itu.

‘’Waduh! Seram juga, ya?’’

Bagaimana nanti, kalau seandainya adik-adik kita yang terjerat mengkonsumsi pornografi? Dampaknya akan seperti apa? Berbahayakah?

Tidak perlu disebutkan, kita semua pasti sudah tahu kalau budaya seperti itu sangat tidak baik dan sangat merusak moral. Jika di konsumsi secara bebas maka akan timbul sesuatu yang sangat tidak kita inginkan, perkosaan ada dimana-mana dan perbuatan tindak asusila dimana-mana. Semua orang menjadi bebas ngomong jorok, tanpa malu dan tanpa ada rasa bersalah, karena pikiran mereka telah tertutup, tertutup oleh pikiran kotor yang sangat merusak moral, merusak harga diri dan merusak kehormatan diri.

‘’Kasihan, ya?’’

Bagaimana nasip adik-adik kita nanti? Mampukah mereka bertahan di dunia yang kejam ini. Padahal setiap hari, setiap saat dan setiap detik, tontonan gratis itu selalu bisa mereka dapatkan dengan mudah.

Survey membuktikan, Seorang anak yang kecanduan pornografi akan membuat anak menjadi minder, menjadi penyendiri dan suka mengurung diri di dalam kamar. Otak mereka menjadi lambat dan sangat sulit untuk berkembang maju.

‘’Waduh! Membahayakan sekali. Lalu, apa yang bisa kita lakukan?’’

Pasti, kita juga tidak mau adik-adik kita dan anak-anak kita yang lucu atau saudara kita yang lainya terjerat kasus asusila seperti itu. Ini kasus serius yang sangat mengancam anak Indonesia saat ini. kita tidak sadar bahaya besar itu mulai timbul di depan kita, bagai cakar iblis mereka menyerang orang-orang yang kita cintai, merusak otak kiri lalu menjadikan mereka lupa diri.

Disinilah peran penting orangtua, orangtua sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. orang tua yang cenderung sibuk membuat anak semakin tidak terkontrol dan semakin bebas berbuat sesuatu yang mereka inginkan.

Apalagi di jaman yang serba canggih ini, seorang anak kecil dengan mudah bisa megang gadget atau hp canggih. Dengan barang canggih itu mereka dapat dengan mudah membluetooth atau mengakses situs-situs porno tanpa pernah diketahui oleh orangtua. Barang-barang canggih seperti itu tidak baik untuk anak kecil, merusak dan sangat memudahkan mereka terjerat kehal-hal yang negative.

Akan lebih baik jika anak seumuran itu dibimbing secara agama. Belajar mengaji, belajar bersosialisasi atau belajar berinteraksi di depan umum dengan teman-teman sebayanya. Semakin dia pintar berinteraksi maka semakin cerdas pula buah pemikiranya. Dan yang terpenting adalah, mari kita tanamkan nilai-nilai keimanan sejak dini untuk membentengi diri, agar anak kita bisa menjadi anak yang sholeh, berkepribadian baik, tangguh,Cerdas dan berguna bagi keluarga nusa dan bangsa.

- Oleh : Satrio Damar Setiadji.

Putri Malu

















Putri malu atau Mimosa pudica adalah tanaman perdu pendek, anggota suku polong-polongan. Saat disentuh daun-daunnya secara cepat menutup atau layu dengan sendirinya. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.

Tanaman putri malu memiliki duri dan menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat. Hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.

Disebut tanaman putri malu, karena terlihat seperti malu kalau dipegang-pegang. Beda sekali dengan putri jaman sekarang, nggak ada malu-malunya kalau dipegang-pegang. Malah ada yang nawarin diri untuk dipegang.

Allah swt berfirman, ‘’Hendaklah yang belum mampu untuk menikah menjaga kehormatan dirinya hingga Allah mencukupkan mereka dengan keutamaan dari-Nya” (QS AnNur : 33)

Ustads bilang, ‘’Semakin minim pakaiannya menandakan semakin minim (sedikit sekali) rasa malunya. Ia tidak risih atau malu kalau bagian dari tubuhnya dilihat atau dinikmati oleh yang bukan muhrimnya. Malu dan Iman itu bagaikan satu pasangan, apabila salah satunya hilang yang lain pun akan hilang.

Ini bisa menjadi bahan untuk intropeksi diri dan bisa menjadi pelajaran. Seorang muslimah itu harus pandai menjaga diri, menjaga auratnya, dan menjaga kehormatannya. Agar bisa menjadi wanita sholehah, dan bisa menjadi penjaga dari mata lelaki. Biar nanti, biar suatu saat nanti bisa masuk surganya Allah. Aamiin.

#Intropeksi_diri
#kajian_Islam
#Remaja_Muslim

Minggu, 17 April 2016

Pojok Renungan

Hidup di dunia ini ibaratnya seperti mampir ngombe, sebentar saja. Apa yang kita miliki saat ini kelak akan diambil kembali.

Malam kita tidur, bangun pagi, kerja, gajian, duit habis, begitu saja seterusnya. Iya klo kita rajin Ibadah., bagaimana kalau lupa atau tidak mau menjalankan Ibadah? Padahal uang yang kita cari setiap hari itu titipan dari Allah, pemberian dari Allah. Sanggup tidak kita menjaga titipannya? Sudah berterima kasihkah kita? Atau kita lupa bagaimana caranya berterima kasih?

Kita contoh tukang parkir.

Meskipun dia diberi tanggung jawab menjaga banyak mobil atau motor tapi dia tidak bisa memiliki dan hanya bisa menjaga. Karena, dia tau itu bukan haknya. Dia menjaga betul-betul agar mobil itu aman di tempat parkir.

Bila mobil atau motor itu rusak yang titip pasti marah. Apalagi kalau sampai hilang, sudah pasti yang punya marah sekali.

Begitu juga kita hidup di dunia ini. Apa kita miliki semuanya milik Allah, sanggup tidak kita menjaga titipannya? Digunakan untuk kebaikan atau untuk keburukan? Ikhlas tidak kita bersedekah? Ikhlas tidak kita membantu sesama?

''Kalau nggak bisa yang punya harta pasti ... marah!!''

Kita dititipin anak dan isteri. Kita bisa menjaga mereka atau tidak? Sudah memberikan kasih sayang apa belum? Sudah membahagiakan mereka apa belum? Sudah mengajarkan agama dan suri tauladan yang baik apa belum?

''Kalau tidak bisa menjaga yang punya pasti ... marah!''

Dititipin wajah yang cantik dan paras yang elok. Sudah menjaga aurat apa belum? Sudah menjaga kehormatan apa belum? Sudah menjadi Isteri yang baik dan sholehah apa belum?

''Kalau nggak bisa menjaga titipan yang punya pasti ... marah!''

Kita dititipin kaki, tangan, mulut, juga telinga. Digunakan untuk apa? Untuk berbuat jahat, untuk berbuat baik, atau malah untuk berbuat maksiat? Mulut kita digunakan untuk berkata baik apa kotor?

''Kalau nggak bisa menjaga titipan yang punya pasti ... marah!''

''Sobat Muslim yang terhormat yang dirahmati Allah swt.''

Setiap dari kita ini adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab di akhirat kelak. Yang menjadi presiden, kudu bisa memimpin rakyatnya. Yang menjadi gubernur, kudu bisa memimpin wilayahnya. Yang menjadi bupati, kudu bisa memimpin daerahnya. Yang menjadi lurah, kudu bisa memimpin warga desanya. Yang menjadi imam, kudu bisa memimpin makmumnya. Yang pemuda pemudi kudu bisa memimpin dirinya sendiri. Yang menjadi suami, kudu bisa memimpin keluarganya. Begitu juga yang menjadi isteri, kudu bisa memimpin putra dan putrinya.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS AT Tahrim : 6)

Hidup di dunia ini hanyalah sementara, hanya sesaat, dan hanya sekedar mampir ngombe. Maka dari itu, mari kita perbanyak melakukan Ibadah. Kita perbanyak berbuat kebajikan, untuk bekal kita kelak di kehidupan yang tiada akhirnya, yaitu Akhirat.

Apa yang kita miliki saat ini kelak akan diambil kembali, tidak ada artinya apa-apa bila ajal sudah menjemput kita.Jadi, kita kudu ikhlas. Jadikan niat Ibadah kita semata-mata hanya mencari keridhaan Allah.

Maka dari itu, mari kita perbanyak berbuat kebajikan di jalan Allah, dengan menanamkan nilai-nilai keimanan pada keluarga kita. Agar kita bisa menjadi pemimpin yang bisa menyelamatkan keluarga yang kita cintai, untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat. ‘’Wallahualam bi shawab.’’

#intropeksi_diri
#Remaja_Muslim
#Kajian_islam