Sabtu, 13 Februari 2016

Jika Hati tidak mudah tersentuh oleh nasehat.

 
Orang yang mencela nasihat sebetulnya tahu, dia mencela dari hatinya yang tersiksa oleh kehidupan yang buruk, yang juga diketahuinya sebagai akibat dari sifat buruknya.

‘’Ini pengalaman saya dulu kalau dinasehatin.’’

Alloh swt berfirman, ''Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada, dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.'' ( Qs At - Taubah 125 )

Orang kalau hatinya sudah ada penyakit, diterang-terangin ayat Al qur’an dia tidak percaya, malah tambah kekafirannya. Makin banyak ayat Al qur’an diterangkan makin banyak ayat Al qur’an yang dikufuri, maka sampai mati dalam keadaan kafir.

Orang yang ada penyakit hatinya, mendengar ayat suci Al Qur’an dilantunkan seperti mau disambar petir, ditutup telinganya, pokoknya jangan sampai mendengar. Karena tidak suka ayat suci Al qur’an dilantunkan.

Dalam Al qur’an disebutkan, ‘’Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Alloh meliputi orang-orang yang kafir.’’ (Qs Al Baqarah : 19)

Orang kalau sudah ada penyakit hatinya, melihat orang rajin menjalankan ketaatan dianggap aneh atau lucu.  Suka mentertawakan orang yang sedang beribadah, menganggap remeh, kemudian memperolok-olok dengan kata-kata yang kasar.

Alloh swt berfirman, ''Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia ) mentertawakan orang-orang yang beriman. (QS. Al Muthaffifin : 29)

Dikasih badan yang sehat, tapi tidak digunakan untuk beribadah dan beramal di jalan Alloh.  Dikasih tangan yang kokoh, tapi malah digunakan untuk mencuri. Dikasih umur yang panjang, malah digunakan untuk berbuat maksiat. Dikasih otak yang cerdas, malah digunakan untuk menipu, korupsi, dan lain sebagainya.

Alloh swt berfirman, “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh); mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka Itulah orang-orang yang lalai.”  (QS. Al-A’raaf : 179)

''Astagfirullah ... hal adzim ...

Jadi, jika kita ingin tau hati kita ada penyakitnya apa nggak dengarkan saja lantunan ayat suci Al Qur'an.  Kalau saat mendengar diliputi rasa tidak suka atau malah diliputi kebencian, sudah pasti hati kita ada penyakitnya. Dan penyakit itu harus cepat-cepat di obati agar cepat sembuh. Bagaimana caranya, caranya dengan bertaubat dengan sungguh-sungguh, beribadah dengan sungguh-sungguh, mentaati perintah Alloh dan menjauhi larangannya.

Alloh swt berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman. Katakanlah, “Dengan karunia Alloh dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Alloh dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” ( QS Yunus : 57 - 58 ).

"Dzalikal-Kitabu La roiba fih Hudal-lil muttaqin" artinya : ''Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.'' (QS Al Baqoroh ayat 2)

Petunjuk dari Alloh itu Al Quran dan Hadits, untuk itulah mari kita pelajari Al Qur’an dan hadits dengan sungguh-sungguh. Pelajari setiap ayatnya, pelajari maknanya, setelah faham dan mengerti kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amalkan, lalu ajarkan pada keluarga kita, pada saudara muslim yang lain yang belum mengerti. Al Qur’an adalah petunjuk jalan kebenaran, furqon …  pembeda antara yang haq dan yang batil.

Semoga Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahNya bagi kita semua. Aamiin. ‘’Wallahualam bi shawab.’’

#Intropeksi_diri
#Remaja_muslim
#Islam_itu_indah

Selasa, 09 Februari 2016


Indonesiaku Saat ini.















Sedih rasanya, setiap saat setiap waktu kita melihat perbuatan asusila di sekitar kita. Begitu juga berita yang muncul Tv, setiap hari beritanya selalu tentang tindak asusila. Tanpa malu, tanpa risih, bahkan berani berbuat mesum di depan umum. Yang tua, yang muda, bahkan anak yang baru puber pun sudah mengerti hal seperti itu. Semakin majunya tehnologi tidak membuat masyarakat menjadi pintar, justru malah digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Dan lagi-lagi dunia mayalah yang menjadi penyebabnya. Kalau kita tidak cukup imannya kita pasti akan dengan mudah terjerumus oleh perbuatan yang menyesatkan.

Bermain internet itu memang asik dan sangat menyenangkan. Kita bisa bermain game, mencari artikel penting, menulis di blog pribadi, dan lain sebagainya. Tapi, banyak juga yang menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Memposting video/gambar porno, mendownload video/gambar porno, menonton secara live, menyebarluaskannya, dan lain sebagainya.

Lihat dan renungkanlah, kenapa saat ini banyak sekali terjadi kasus tindak asusila. Ayah memperkosa anaknya, kakek menghamili cucunya, Ibu membuang bayinya, sexs yang menyimpang, remaja suka berbuat mesum, anak di bawah umur diculik, diperkosa, kemudian dibunuh secara sadis. Belum lagi banyaknya tindak asusila di sekitar kita. 

Saatnya untuk intropeksi diri, agar kita semua tidak tersesat di jalan yang salah. Yang biasa menyimpan video/foto porno segera dihapus, yang biasa mengunggah video/foto porno hentikanlah dan hapus semua yang sudah kamu posting. Kalau setiap dari kita mau melakukannya, maka akan semakin banyak orang yang menolak kemungkaran dan kemaksiatan yang ada di negeri kita tercinta ini.


Disadari atau tidak disadari, bangsa kita ini sedang terkena penyakit wahn ( sangat cinta kepada dunia ) sehingga lupa kehidupan akhirat. Di sana sini terjadi kecurangan, ketidakadilan, korupsi, dan bentuk-bentuk kemaksiatan yang lainnya. Seolah-olah tidak ada pertanggung-jawaban di akhirat kelak. Ini menunjukkan bahwa mentalnya atau jiwanya sedang dilanda penyakit.

Ini tanda-tanda kiamat sudah dekat atau memang kita tengah dirasuki budaya barat, budaya yang katanya serba hedonisme atau budaya buka-bukaan. Tanpa merasa malu tanpa risih mereka berani buka-bukaan, menyajikan tontonan gratis ala kaum hedonis.

‘’Waduh, semakin merusak moral saja!’’

Perlu di ingat, kita ini orang timur dan budaya kita bukan seperti itu. Kita adalah kita bukan mereka, budaya kita adalah budaya berkesenian. Ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan masih banyak lagi kesenian lainnya yang ada di seluruh nusantara ini.

Beragam budaya dan beragam seni telah ada di negeri ini sejak jaman nenek moyang kita dulu. Semuanya tersaji lengkap dan menjadi kebanggaan anak negeri. Dan, kesenian itu selalu menjadi roh bagi rakyat Indonesia, karena kita mampu berkarya dan mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang berkwalitas dan sangat indah untuk dinikmati, hingga menjadi warisan dunia.

‘’Wow Hebatnya ...”

Inilah indonesiaku yang sebenarnya, ternyata kita juga mampu berkarya dengan karya yang berkwalitas, bukan dengan karya yang merusak moral seperti itu. Itu bukan karya, tapi sesuatu yang sangat merusak moral. Perempuan tanpa malu-malu mengumbar aurat, tanpa risih dan tanpa ingat dia itu punya saudara laki-laki atau tidak, mereka berani berpose liar. Dicetak di sebuah majalah ternama, dipublikasikan, lalu di jual secara bebas, kemudian ditonton jutaan laki-laki diseluruh dunia. Dikonsumsi tua dan muda, bahkan anak yang baru puber juga ikut menikmatinya, menikmati sajian indah ala dunia barat itu.

‘’Waduh! Seram juga, ya?’’

Bagaimana nanti, kalau seandainya adik-adik kita yang terjerat mengkonsumsi pornografi? Dampaknya akan seperti apa? Berbahayakah?

Tidak perlu disebutkan, kita semua pasti sudah tahu kalau budaya seperti itu sangat tidak baik dan sangat merusak moral. Jika di konsumsi secara bebas maka akan timbul sesuatu yang sangat tidak kita inginkan, perkosaan ada dimana-mana dan perbuatan tindak asusila dimana-mana. Semua orang menjadi bebas ngomong jorok, tanpa malu dan tanpa ada rasa bersalah, karena pikiran mereka telah tertutup, tertutup oleh pikiran kotor yang sangat merusak moral, merusak harga diri dan merusak kehormatan diri.

‘’Kasihan, ya?’’

Bagaimana nasip adik-adik kita nanti? Mampukah mereka bertahan di dunia yang kejam ini. Padahal setiap hari, setiap saat dan setiap detik, tontonan gratis itu selalu bisa mereka dapatkan dengan mudah.

Survey membuktikan, Seorang anak yang kecanduan pornografi akan membuat anak menjadi minder, menjadi penyendiri dan suka mengurung diri di dalam kamar. Otak mereka menjadi lambat dan sangat sulit untuk berkembang maju.

‘’Waduh! Membahayakan sekali. Lalu, apa yang bisa kita lakukan?’’

Pasti, kita juga tidak mau adik-adik kita dan anak-anak kita yang lucu atau saudara kita yang lainya terjerat kasus asusila seperti itu. Ini kasus serius yang sangat mengancam anak Indonesia saat ini. kita tidak sadar bahaya besar itu mulai timbul di depan kita, bagai cakar iblis mereka menyerang orang-orang yang kita cintai, merusak otak kiri lalu menjadikan mereka lupa diri.

Disinilah peran penting orangtua, orangtua sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. orang tua yang cenderung sibuk membuat anak semakin tidak terkontrol dan semakin bebas berbuat sesuatu yang mereka inginkan.

Apalagi di jaman yang serba canggih ini, seorang anak kecil dengan mudah bisa megang gadget atau hp canggih. Dengan barang canggih itu mereka dapat dengan mudah membluetooth atau mengakses situs-situs porno tanpa pernah diketahui oleh orangtua. Barang-barang canggih seperti itu tidak baik untuk anak kecil, merusak dan sangat memudahkan mereka terjerat kehal-hal negative.

Akan lebih baik jika anak seumuran itu dibimbing secara agama. belajar mengaji, belajar bersosialisasi atau belajar berinteraksi di depan umum dengan teman-teman sebayanya. Semakin dia pintar berinteraksi maka semakin cerdas pula buah pemikiranya. Dan yang terpenting adalah, mari kita tanamkan nilai-nilai keimanan sejak dini untuk membentengi diri, agar anak kita bisa menjadi anak yang sholeh, berkepribadian baik, tangguh,Cerdas dan berguna bagi keluarga nusa dan bangsa.

- Oleh : Satrio Damar Setiadji.

Http://indosatrio80.blogspot.com