Jumat, 03 April 2015

Gending Katresnan

Jaman biyen naliko aku iseh bayi, aku mung iso gandulan ono gegere simbok. Wes ora perduli boyoke simbok kekeselen opo ngasi sempal gegere, pokoke waton nemplok ono gegere simbok atiku seneng.

Rasane atiku ayem digendong ono njero slendange batik kawunge simbok, arep lungo menyang ngendi wae mesthi dituruti. Aku ora gelem mudun yen durung ditukokne jajanan.

Opo maneh yen aku nduwe kepinginan ora keturutan sithek, rasane kudu nesu-nesu. Opo wae sing ono ngarepku tak pancali, tak guwangi, banjur nangis geroh-geroh karo klesetan.

Simbok sak niki sampun sepuh, rambute wae wes putih kabeh, kulite wes pating njlekitut, tapihan jarikke ajeg mlorot dewe yen ora ditaleni. Yen ngompol malah tak seneni, banjur tak kandani koyo bocah cilik. Jaman biyen yen aku ngompol malah di guyu karo simbok, dilileng-lileng karo dinyanyekne tembang gending-gending katresnan.

Simbok sak niki pun mboten saget nyambut damel. Jaman biyen ijek kuat mbopong kayu, mlaku seko ngalas tekan ngomah di sambi nggendong aku. Sak niki angkat junjung pun mboten kuat, nggowo awake dewe wae wis sempoyongan. Simbok sak niki sampun pikun, mlaku yo wes ora kuat adoh, mung mrambat-mrambat kudu nganggo teken, sabendinane glemetak ono kasur karo nyawang tipi.

Simbok mboten mbales nangis geroh-geroh karo kleset-klesetan yen nduwe pepengenan koyo aku mbiyen ndek ijek cilik. Yen ajeng dahar mundhut panganan utowo liyane mung mesam-mesem, ngenteni uwong ngomah liwat ono ngarepane banjur njaluk tulong.

Yen pengen lungguh neng ngarep omah, opo kepengen neng mburi omah, simbok ora ngendikan opo-opo, ora njaluk tulung lan bengak-bengok koyo cilikanku. Ngerti-ngerti wes ngadek dewe karo rambatan, emoh yen ditulung.

‘’Duh gusti Alloh ...!’’ aku mung iso nututi simbok seko mburine, atiku kuatir tenan.

Jare simbok ijek urung rumongso tuo, ijek iso nglakoni dewe. Simbok ora pengen yen wes tuo malah ngrepoti anak-anakke lan putu-putune.

‘’Simbook … Mbok yo mbales aku to Mbook ...! Ora ketang muring-muring, ben lunas kelakuane anakmu sing nakal iki.’’

Http://indosatrio80.blogspot.com/
█│║▌║││█║▌│║▌║©

Membela diri karena takut disalahkan

''Lebih baik nakal tapi terang-terangan daripada sok alim tapi bandel.''

Dan jawaban yang paling bijak adalah dua-duanya salah, tidak ada yang lebih baik. Karena semua itu memang larangan dari Alloh, dan semuanya sudah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya di dalam Al qur’an. Jadi percuma saja membela diri, Alloh swt maha tau apa yang kamu ketahui.

‘’TIDAK ADA SELEMBAR DAUN KERING PUN YANG JATUH KE BUMI TANPA SEIZINNYA, ALLOH SWT MAHA TAU APA YANG DIPERBUAT HAMBANYA.’’

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."

(Q.S Al-Hasyr : 7)

Hidup ini singkat, hanya sesaat, kita tidak tau apa kita masih bisa melihat matahari pagi di esok hari. Banyak-banyaklah beribadah mumpung masih banyak dikasih kesempatan, karena kita tidak tau kapan datangnya Ampunan itu.

Alloh swt berfirman, ‘’Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya.’’

(QS Al-isra’ 17:36)

''Buanyak sekali mereka-mereka yang salah jalan, tidak terhitung jumlahnya. Tapi, mereka merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah untuk menjadi benar walaupun kamu sendirian.''

- Salam bijak pagi
█│║▌║││█║▌│║▌║©
0 0 0 0 0 3 0 4 2 0 1 5

Kamis, 02 April 2015

Mari kita Belajar Menyukai Membaca Buku

Banyak sekali ilmu pengetahuan yang ada di sekitar kita. Tapi, terkadang kita merasa tidak ada waktu, malas, dan enggan untuk mempelajarinya. Setelah berkeluarga dan punya anak baru sadar, ternyata banyak sekali hal penting yang kita lewatkan di masa muda.

‘’Ibu, bahasa inggrisnya belajar itu apa?’’ Tanya seorang anak saat mengerjakan PR sekolah.

‘’Yah, Ibu nggak tau, Nak! Coba tanya sama ayah?’’ jawab Ibu sambil membolak-balik halaman buku pelajaran Sekolah.

Beberapa saat kemudian, ‘’Ayah juga nggak tau artinya, Bu.’’ ujar seorang anak, raut wajahnya nampak bingung.

Sobat facebookers, sudah tidak perlu diragukan lagi, dengan membaca buku kita bisa kaya informasi dan pengetahuan, menambah wawasan, dan dari pengetahuan itulah kita bisa membangun jalan untuk menggapai sukses.

Disamping belajar mempelajari Agama, membaca buku itu juga sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Dimulai dari kancil mencuri mentimun lalu terbangunlah karakter anak yang baik. Semakin banyak membaca buku semakin cerdaslah buah pemikirannya.

Kalau orangtua suka membaca buku, tidak mustahil anaknya juga suka membaca buku. Ada pepatah, ‘Buah jatuh tak jauh dari pohonnya artinya sifat anak tidak jauh dari orangtuanya. Sangat masuk akal memang, Orang tua sebagai tempat belajar pertama kali untuk anaknya. Anak meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, sehingga sangat wajar anak cenderung mirip dengan orang tuanya.

So... Mulai saat ini mari kita buat diri kita menjadi pembelajar yang baik dengan membaca buku. Buku adalah jendela dunia dan membangun jalan untuk menggapai sukses. Untuk itu kalau mau sukses, jangan malas Mari membaca!’’

- Oleh : Satrio si juragan kodhok

Kesunyian Adalah Tempatnya Untuk Berfikir

Angin tidak mengerti kenapa awan berkelana.
Langit tidak mengerti kenapa hujan begitu muram.
Mata tidak mengerti kenapa airmata menetes karena kesepian.
Kamu tidak mengerti pilihanku dan kamu juga tidak mengerti kesedihanku.

''Ingatlah saudaraku.''

Tidak semua kesedihan harus diungkapkan dengan kata-kata, kamu hanya perlu sendiri dan sebuah ruangan untuk merenung.

Saat kita merasa bersalah, seolah-olah orang di sekeliling kita adalah orang-orang yang membenci kita. Tapi, percayalah kawan, sepi karena "kita menyadari kesalahan" itu lebih menenangkan dari pada riang dengan "Segala kepura-puraan"

Ketika kita bersalah pada orang lain, Kita meminta maaf. Lalu Kita mengulang lagi kesalahan yang sama dan kita meminta maaf lagi pada orang tersebut, semakin lama orang menjadi sakit hati dengan kelakuan kita.

Tapi, bila dengan Alloh swt, Kita berbuat salah dan kita bertaubat, kita berulang-ulang berbuat kesalahan, Alloh swt masih mau menerima taubat kita.

Betapa Alloh sangat menyayangi kita, kita yang selalu terlupa akan hakikat tersebut. kasih sayang Allah melebihi murkanya.

‘’Subhanalloh ... Sesungguhnya Alloh swt maha pengampun lagi maha penyayang.’’

Setiap air mata yang kita teteskan karena di timpa musibah, akan di gantikan oleh Allah swt dengan pahala dan kebahagiaan yang lebih besar, asalkan kita mau ikhlas bersabar dan tawakal menerima apa yang telah menjadi kehendakNya. Allah swt tidak akan membiarkan hambaNya bersedih, akan ada sesuatu yang indah yang dapat menggantikan semua tetesan air mata itu

kadang kamu merasa sedih, bukan karena orang lain tidak baik padamu,
hanya saja kamu menganggap dirimu terlalu penting,

kamu mengira jika kamu sakit, maka ada orang lain akan menjagamu.

kamu mengira jika kamu marah, maka ada orang lain yang akan meredakan kemarahanmu;

kamu mengira jika kamu tidak menghubungi orang lain, maka orang lain akan menghubungimu. Semua itu hanyalah perkiraanmu saja

Kenapa orang lain mau membantumu?

Karena, mereka menghormatimu dan menyayangimu. Jika mereka tidak ingin membantumu, itu adalah hak mereka. Bisa terima atau tidak, tergantung kelapangan dadamu, kita tak bisa menyalahkan hidup kita kepada orang lain, karena mereka juga punya kepentingan sendiri.

Dan seringkali kita bertanya kepada orang lain,

''Kenapa dia tidak mau mengerti aku?’’

''Kenapa dia tidak mau menerima aku apa adanya? ‘’

''Kenapa dia tidak mau membantu aku?’’

Semua itu karena kita terlalu mementingkan aku, aku dan aku. Kita lupa, orang lain juga memiliki kepentingannya sendiri, orang lain juga memiliki kehidupannya sendiri, sehingga kita menjadi tegang dan emosional. Lalu, hilanglah kesempatan untuk menikmati dan membagi hidup ini.

Yang harus di ubah adalah diri kita, perluas pandangan kita dan perlebar hati kita, agar kita lebih bisa untuk bertoleransi. Jangan pernah biarkan keraguan dalam diri membuat kita ragu dengan diri kita sendiri.

''Jika bukan kita yang memahami diri kita, siapa lagi?''

Hidup terlalu pendek, tidak cukup waktunya untuk mengeluh dan membenci, maka gunakanlah waktu yang berharga ini untuk mencintai orang-orang yang mencintaimu dan ikhlaskan orang-orang yang tidak menghargaimu.

''Bagaimana kamu ingin diperlakukan oleh orang lain?''

''kamu ingin selalu di hargai?''

''kamu ingin selalu dipuji, disanjung, atau ingin selalu dimengerti?''

Pada akhirnya, kenyataannya kamu hanya bisa mendapatkan perlakuan yang layak kamu dapatkan. Kita semua adalah sama, adalah ciptaan Tuhan yang maha esa. Tak ada yang derajatnya lebih tinggi atau lebih rendah, bedanya hanyalah nilai dari diri kita. Nilaimu tergantung dengan bagaimana kamu memperlakukan dirimu sendiri, bagaimana kamu menghargai dan menghormati dirimu. Itulah faktor bagaimana cara orang lain akan memperlakukanmu.

Tetap berdo'alah dan berjalan di jalan yang di ridhainya. Dan jika do'a kita belum terkabul janganlah langsung berputus asa, Allah sengaja menunda jawaban do'a kita. karena, Allah swt ingin menguji sampai di mana ketabahan dan kesabaran hati kita. Sebagaimana firman Alloh swt,

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga bersabdalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : ’’Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.”

( QS. Al Baqarah : 214 )

Jangan takut dan jangan cemas, karena semua itu hanya akan membatasi dirimu untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti dalam hidupmu. Mulai sekarang melangkahlah menuju tujuan, meskipun selangkah demi selangkah, insya Allah akan sampai pada tujuan.

MIMPI memang sangat perlu, untuk memelihara gairah hidup dan kemajuan, tetapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti sebuah pepesan kosong belaka. Bangunlah segera dan wujudkan impianmu tuk menuju puncak gemilang cahaya.

Hidup di dunia ini hanya satu kali, jadi ‘’BERJUANGLAH!''

kita tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna. Tugas kita adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi pada kita, kita serahkan semuanya kepada Alloh swt. Hingga kita kan temukan bahwa, Alloh swt lah yang memberikan jalan terbaik untuk kita. Aamiin.

- Salam santun saya
█│║▌║││█║▌│║▌║©
0 0 0 0 0 2 0 4 2 0 1 5