Senin, 21 April 2014

Ketika Hati Dan Nurani Itu Hilang Ketika Itulah Negara Besar Itu Akan Hancur


Sobatku semua, tidak pernah usai rasanya berita tentang TKI kita, yang dibunuh, diperkosa, dianiaya, diambil organ tubuhnya, ditipu, dilecehkan, sampai di Hukumgantung di Negeri orang. Dan yang terakhir ‘332 TKI Di deportasi Malaysia, 21 di antaranya Bayi.

‘’Kenapa harus Tenaga kerja Indonesia yang menjadi bulan-bulanan?’’

Sepertinya Tki kita tidak ada harganya sama sekali di negara orang, selalu tertindas, selalu di kecilin dan juga selalu di lecehkan. Menurut saya ini benar-benar penghinaan, mau di taruh di mana harga diri kita sebagai bangsa Indonesia, dan menurut saya pemerintah kita kesannya lamban dalam menangani kasus TKI.

‘’LAMBAN ATAU TAKUT BERTINDAK! kenapa harus takut bertindak, pak? kami seluruh RAKYAT INDONESIA siap mendukungmu dan siap membela kepada mereka yang tertindas!’’

Sedih saya mendengarnya, bagaimana nasib teman TKI yang lain yang bekerja di sana, kuatkah mereka bertahan, sedangkan mereka tidak punya skill hanya bermodalkan kejujuran. Disuruh ke kanan dia ke kanan, disuruh kekiri dia kekiri, seperti sebuah robot. Dibentak, dimaki-maki, karena tidak mengerti apa yang mereka mau, karena tidak mampu berkomunikasi bahasa asing dengan baik dan karena memang kemampuanya hanya sampai di situ.

Tetapi, nasip orang siapa yang tau, mereka yang beruntung memiliki majikan yang baik mereka bisa bekerja dengan baik, bisa menabung, bisa ikut kursus atau bisa nyambi kuliah di sana. Tapi, mereka yang tidak beruntung, setiap saat selalu mendapat perlakuan kasar, selalu dimaki-maki setiap hari, dilecehkan, direndahkan, dianiaya, diperkosa dan bahkan ada yang dibunuh secara keji.

Nasipnya sebagai wong cilik hanya bisa pasrah dengan keadaan. Dan hanya bisa berandai-andai…

‘’Aaah! Seandainya saja aku bisa sekolah sampai ke perguruan tinggi, tidak mungkin aku bisa sampai terdampar di negeri orang seperti ini. Aku bisa jadi dokter, bisa jadi guru, pengusaha, pilot, petani yang sukses atau seenggak-enggaknya aku mampu bekerja dan berkarya di TANAH AIRKU SENDIRI . Tapi, lagi-lagi semua itu terkendala oleh biaya, Orangtuaku hanyalah petani miskin, mana mampu menyekolahkan aku. Dan aku sebagai putri yang berbakti aku harus sadar, ikhlas dan nerimo dengan semua itu.’’
*

Lalu, apa yang terjadi selanjutnya dengan putri bapak petani itu?

Hari ini putri bapak petani itu terlihat sibuk mengemasi baju-baju kumalnya, sambil bernyanyi riang satu persatu baju-baju itu di masukkan ke dalam tas itu. Hatinya tak sabar ingin selekasnya pergi, demi menggapai sebuah impian yang selama ini ia dambakan, pergi bekerja ke luar negeri demi meringankan beban orang tua. Dia ingin sukses, dia ingin berhasil seperti teman-temanya yang lebih dahulu berangkat kesana. Mereka bisa membangun rumah megah, membeli petakan sawah, beli baju baru, perhiasan, handphone dan lain sebagainya.

‘’Wah …sangat menjanjikan.’’ tanpa sadar putri bapak petani itu senyum-senyum sendiri membayangkan itu semua.

“Aku akan kaya! aku akan sukses! Tidak akan ada lagi yang merendahkan keluargaku, tekadku sudah bulat, aku akan pergi! Yaa ...aku harus pergi …’’ ujarnya dalam hati sangat bersemangat.

Sebelum berangkat pergi merantau, putri bapak petani itu sembah sungkem kepada orangtuanya untuk memohon do’a restu.

“Bapak …Ibuu …Ananda berangkat dulu nggeh ...nyuwun pamit …nyuwun doa restune bapak lan ibu mugi-mugi gangsar rejekine.’’

“Nduk cah ayu …nek kerjo seng ati-ati, yo nduk! pesen bapak tetep jujur lan ojo lali sholat limang wektu.’’ Jawab sang bapak sambil mengusap-usap rambut putrinya.

Putri bapak petani itu mengangguk diam, air matanya tak terasa menetes dan tenggorokanya terasa tersumbat. Hari ini dia harus pergi meninggalkan orang-orang yang ia cintai.

Tapi, apa yang terjadi selanjutnya?

Sesampainya di Negeri orang, semua impian itu musnahlah sudah. Nasipnya tidak beruntung, dia mendapat majikan yang tidak baik, setiap pekerjaan yang dia lakukan selalu salah dan sebagai balasanya tubuhnya yang lemah itu dihajarnya sampai babak belur. Disana dia merasa bagaikan seorang pesakitan.

‘’Ya alloh ya Tuhanku …Ampuni dosa-dosa hambamu ini …lindungi hamba ya Alloh …kenapa hamba harus hidup seperti ini …kenapa nasip hamba seperti ini ya Alloh …Sedangkan Orangtua hamba tidak pernah sedikitpun berbuat kasar terhadap hamba.’’
**

Kata Pak ustads…

“Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit ketujuh”

Dan, selalu ingatlah…

Kebenaran itu punya jalannya sendiri dan tidak perlu di bela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri.

‘'Tidak ada selembar daun kering pun yang jatuh ke BUMI tanpa se izinNYA, Alloh swt maha tau apa yang di perbuat umatNYA.’’

Ketika kaki sudah tidak kuat lagi untuk berdiri, BERLUTUTLAH.

ketika Tangan sudah tidak kuat lagi untuk menggenggam, LIPATLAH.

ketika kepala sudah tak kuat lagi untuk ditegakkan, MENUNDUKLAH.

ketika hati sudah tak tahan lagi menahan kesedihan, MENANGISLAH.

Namun, ketika hidup sudah tak mampu lagi untuk di hadapi "BERDO’a dan Bersujudlah. Jadikan sholat dan sabar sebagai penolongmu dan Al quran sebagai pembimbingmu. Insya Alloh, Alloh swt akan senantiasa S E T I A mendengar dan menolong umatNya. Dan mendengan di setiap untaian Do’amu, meski do’amu itu terhalang oleh gunung dan lautan.

❥ ‘’Ya Alloh …Sembuhkanlah siapapun yang sedang sakit dan terluka hatinya di hari ini, khususnya untuk teman-teman TKI kita. Hapuslah air matanya, hilangkan segala sedih,derita dan kecewanya. Berikanlah kesejukan di hatinya, Dan berikan kekuatan untuk meraih kebahagiaan dalam hidupnya.’’

Aamiin Yaa Rabbal'alamiin...

NOTE :

''Buat bapak-bapak berdasi pemimpin negeri ini, yang sedang sibuk berdebat, yang sedang sibuk nyaleg dan yang sedang sibuk korupsi. Sebagai orang Indonesia saya turut prihatin ‘’NEGARA INDONESIA YANG MAKMUR GEMAH RIPAH LOH JINAWI’’ masih mengemis kerjaan ke Negara orang. Malu dong, pak! sangat memalukan. Di negeri sendiri kekayaan melimpah tapi pemerintah tidak bisa menggunakanya.’’

Dan yang paling sedih lagi kalau BUDAYA KITA diklaim milik negara lain

''Waduh!! Sangat menyedihkan. Bodoh memang, sangatlah bodoh!’’

‘’Kenapa bodoh?’’ tanya para pemimpin berdasi itu

‘’karena tidak belajar.’’ Jawab wong cilik.

‘’kenapa kamu tidak mau belajar?’’ tanya para pemimpin berdasi itu bersemangat.

‘’Mau belajar mahal, pak! mana mampu saya menyekolahkan anak saya, sedangkan saya hanya petani miskin.’’ Jawab wong cilik selalu pasrah dan nrimo dengan keadaan.

Lagi lagi saya bilang….

‘’NEGARA KAYA GEMAH RIPAH LOH JINAWI tidak mampu GRATISIN rakyatnya untuk belajar, kenapa tidak mencontoh Negara-negara besar lainya. Sekolah menjadi prioritas utama dan tumpuan utama demi kemajuan sebuah bangsa ‘’Adil Makmur dan sejahtera.

-Salam damai indonesiaku
Oleh : ‘’Satrio'' si juragan kodhok 21/04/2014

‘’Selamat Hari Kartini
Untuk srikandi-srikandi perkasa di seluruh Indonesia
Kemajuan Negeri ini ada ditangamu.

-salam santun saya


Kamis, 17 April 2014

Kenapa orang lain mau membantumu?


Kenapa orang lain mau membantumu?

Karena, mereka menghormatimu dan menyayangimu. Jika mereka tidak ingin membantumu, itu adalah hak mereka. Bisa terima atau tidak, tergantung kelapangan dadamu, kita tak bisa menyalahkan hidup kita kepada orang lain.

Seringkali kita bertanya kepada orang lain,

''Kenapa dia tidak mau mengerti aku?

''Kenapa dia tidak mau menerima aku apa adanya?

''Kenapa dia tidak mau membantu aku?

Semua itu karena kita terlalu mementingkan aku, aku dan aku. Kita lupa, orang lain juga memiliki kepentingannya sendiri, orang lain juga memiliki kehidupannya sendiri, sehingga kita menjadi tegang dan emosional. Lalu, hilanglah kesempatan untuk menikmati dan membagi hidup ini.

Yang harus diubah adalah diri kita, perluas pandangan kita dan perlebar hati kita. Jangan pernah biarkan keraguan dalam diri membuat kita ragu dengan diri kita sendiri.

''Jika bukan kita yang memahami diri kita, siapa lagi?''

Hidup terlalu pendek, tidak cukup waktunya untuk mengeluh dan membenci, maka gunakanlah waktu yang berharga ini untuk mencintai orang-orang yang mencintaimu dan ikhlaskan orang-orang yang tidak menghargaimu.

''Bagaimana kamu ingin diperlakukan oleh orang lain?''

''kamu ingin selalu dihargai?''

''kamu ingin selalu dipuji, disanjung, atau ingin selalu dimengerti?''

Pada akhirnya, kenyataannya kamu hanya bisa mendapatkan perlakuan yang layak kamu dapatkan. Kita semua adalah sama, adalah ciptaan Tuhan yang maha esa. Tak ada yang derajatnya lebih tinggi atau lebih rendah, bedanya hanyalah nilai dari diri kita. Nilaimu tergantung dengan bagaimana kamu memperlakukan dirimu sendiri, bagaimana kamu menghargai dan menghormati dirimu. Itulah faktor bagaimana cara orang lain akan memperlakukanmu.

Dan kita semua pasti tau, rasa pahit dan kepahitan hidup itu memanglah tidak enak, tapi sering sekali kita butuh rasa pahit untuk menjadi lebih sehat. Barang kali demikian juga dengan kehidupan, ada kalanya rasa pahit itu harus menjadi bagian proses untuk menjadi lebih baik.

Tetap berdo'alah dan berjalan di jalan yang di ridhainya. Dan jika do'a kita belum terkabul janganlah langsung berputus asa, Allah sengaja menunda jawaban do'a kita. karena, Allah swt ingin menguji sampai di mana ketabahan dan kesabaran hati kita. Alloh swt berfirman,

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga bersabdalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : ’’Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.”

( QS. Al Baqarah : 214 )

-Salam santun saya ''Satrio si Juragan kodhok'' 13/042014

Rabu, 16 April 2014

Dia Temanku










Dia Temanku

Sore itu seekor kucing kampung datang kerumahku, berdiri tepat di depan pintu kamarku, menatapku iba dengan suara khasnya.

‘’Meeoooong…!
Meoong…… meooong….
Meooong…..!’’

Tubuhnya basah kuyup terkena cipratan air atau mungkin ada yang sengaja menyiramnya, aku tidak tau. Kucing itu mengibas-ngibaskan tubuhnya, air cipratanya menetes kemana-mana. Dan yang lebih mengejutkan aku, ternyata di sekujur tubuh kucing itu penuh dengan luka. Ada luka bekas sabetan benda tajam, lukanya menganga memanjang dari kaki belakang sampai di lehernya.

‘’Huuus….!
huusss…huuuus……!’’ aku mencoba menghalaunya pergi.

Tapi, kucing kampung itu tetap diam dan tidak mau beranjak pergi dari tempat itu. Kucing itu malah menatapku iba, seolah-olah mau meminta pertolongan. Lalu, aku ambil botol betadine di kotak obat, aku guyurkan obat luka itu merata di tubuhnya yang terluka. Dan anehnya kucing itu tetap tidak mau bergerak, hanya suaranya saja yang semakin terdengar pilu.

‘’Meeoooong………
Meoong…… meooong…….
Meoooong….!’’

Aku yakin jika ada orang terluka seperti itu pasti akan sangat kesakitan, aku sendiri sampai tidak tega melihat itu semua.

Sengaja sore itu aku beli nasi bungkus + ikan goreng 2 potong. Lalu, ikannya aku campur aduk dengan nasi, kemudian, aku kasih ke kucing yang sakit itu. Esok paginya ternyata kucing kampung itu masih ada di situ di samping kamarku, tidur beralaskan kardus bekas tempat buah. Aku lihat lukanya, ternyata luka itu sebagian sudah mengering.

Entahlah, aku sendiri juga bingung dari mana datangnya kucing kampung itu. Tapi, sepertinya dia betah disini, tidak apa-apalah sekalian jadi penjaga atau pengusir tikus di kamarku.

‘’Si manis.’’ begitulah aku memanggilnya

Sebulan kemudian kucing kampung itu terlihat sehat, gemuk, lucu , dan sangat penurut tidak seperti kucing garong lainnya.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepatnya, 5 bulan lebih dia tinggal di sini menemaniku. Tubuhnya semakin gemuk dan berbulu lebat membuat para kucing jantan jadi terpana dibuatnya. Lalu, kucing-kucing itu saling berkejaran di atas genting rumahku…

‘’Meeoooong………
Meoong…… meooong…….
Meoooong….!’’

Sudah tidak aneh lagi, kalau kucing lagi kasmaran suaranya berisik banget.

‘’Inikah yang di sebut kucing garong? Nafsunya ternyata besar sekali! tidak heran kalau laki-laki mendapat julukan seperti itu.’’

Sebulan kemudian, perut kucingku semakin membesar.

‘’Hamilkah? siapa bapaknya?’’ ujarku dalam hati.

Soalnya banyak banget kucing jantan yang suka ngapelin kucingku, aku jadi bingung siapa bapaknya. Mungkin si cemong, si belang-belang, si buluk, si pithak, si bagong atau jangan-jangan dia punya kekasih gelap?

Akhirnya kucingku melahirkan dengan selamat. Anaknya cuma satu, warnanya hitam, lucu , sangat agresif, suka lompat-lompat dan suka berlari-larian kesana kemari, membuatku semakin terhibur.

Tapi, kebahagiaanku mendadak sirna begitu saja, ada kejadian tragis yang membuatku tidak akan pernah lupa seumur hidupku. Seperti biasa sehabis mengerjakan tugas, aku langsung menutup pintu kamarku. Lalu, aku pergi berisitirahat untuk melepaskan lelah dan penatku. Baru saja aku baringkan tubuhku di tempat tidurku, ada suara dari arah pintu, suaranya seperti orang yang sedang mengetuk pintu.

‘’Duuukk…!
Duuuk… duuk…
Glodak…!!’’

‘’Siapa, ya?’’ tanyaku tapi tidak ada jawaban.

Saat aku dekati pintu kamarku, ada suara dengusan. Semakin lama semakin jelas
terdengar suara dengusan itu dari arah bawah pintu kamarku. Dan, saat aku buka pintu itu…

‘’Astaga…!! Ya Alloh!!’’

''Puuus....!! kamu kenapa puus!!’’

Si manis kucing kesayanganku guling-gulingan di lantai, tubuhnya kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Seketika itu juga dia menghembuskan nafas terakhirnya 'Mati’ dengan mata masih terbuka berkaca-kaca menatapku, seperti kalau kita sedang kesakitan.

‘’DI RACUN!!’’ ujarku dalam hati.

Aku yakin sekali kucingku mati di RACUN. Tapi, siapa yang ngasih racun, tega sekali dia, atau mungkin si manis makan perangkap racun tikus?

‘’Aaah!!’’

Rasanya geram sekali, kenapa orang bisa tega berbuat seperti itu.

‘’Sudahlah! semuanya sudah terjadi, aku harus cepat-cepat menguburnya.’’

Gusti Alloh itu maha tau apa yang diperbuat umatnya dan semoga gusti Alloh mengampuni dosa orang yang membunuh binatang ini. Yang jelas aku sangat kehilangan dia, sangat kehilangan. Tapi, aku yakin kalau menurut anda yang tidak suka binatang pasti akan bilang ‘terlalu berlebihan’ atau “LEBAY’, tidak apa-apalah tidak penting itu. karena, semua orang punya hak dan berhak atas apa yang mereka sukai.

‘’Si manis.’’

Kenapa aku begitu kehilangan dia, biasanya kalau aku lagi makan malam dia pasti selalu ada di sini menemaniku. Kucing itu makan di tempat makan yang sudah aku sediakan. DIA TEMANKU di saat aku sendiri, di saat semua orang meninggalkan aku, di saat aku sekarat menahan sakit, di saat aku malu untuk berinteraksi.

''Aneh.’’

Aku seperti orang gila atau memang aku ini bener-bener sudah gila. Terkadang aku suka nyeletuk atau ngobrol dengan kucingku.

“Aku aneh, ya?’’

Tapi, menurutku ini sangatlah wajar. Bertahun- tahun sudah aku berbaring di sini di kamar pengab ini. Interaksiku sangat terbatas, semuanya via tlp, paling yang sering datang hanya teman dekatk, bu dokter, pak dokter, bu suster, tukang refleksi/terapi, apotik atau terkadang ada teman jauh yang datang menjengukku. Setiap hari hanya kucing itu yang menjadi temanku dan menjadi sahabat karibku.

Dua bulan kemudian, kucingku yang kecil kini sudah besar, warnanya hitam legam seperti ibunya. Kucing kecil itu sangat lucu, lincah tapi sedikit nakal, terkadang suka lompat ke atas tv, lompat Ke atas galon air, ngumpet di lemari baju atau terkadang mengacak-acak makanan di atas meja. Aku berfikir….

‘’Inikah pengganti si manis.’’

Si manis tak mau membiarkan aku kesepian. Tapi, di saat aku lagi senang-senangnya bermain dengan kucing lucu itu, kejadian buruk itu terulang kembali. Malam itu sehabis membuat kopi, di luar ada suara seperti orang mengetuk pintu.

‘’Duuukk…!
Duuuk… duuk…
Glodak…!!’’

‘’Siapa, ya?’’ tanyaku tapi tidak ada jawaban.

Lalu, aku segera membuka pintu kamarku.

‘’Allohu akbar.. Ya Alloh… kamu kenapa, pus? kamu kenapa?’’

Kucing hitamku menggelepar–leper, mulutnya mendengus-dengus semakin keras, suaranya melengking menyedihkan. Tepat di kupingnya keluar darah, darah segar itu mengucur deras menetes di depan pintu kamarku. Seketika itu juga kucing hitamku itu menghembuskan nafas terakhirnya 'Mati’.

‘’DI TEMBAK’’ ujarku dalam hati.

Aku yakin sekali kucingku mati di tembak senapan angin, tega sekali orang ini. Dia itu temanku, benar-benar nggak punya hati.

Tak terasa air mataku menetes, aku menangis sesenggukan menangisi kejadian tragis itu. Malam itu aku hanya bisa duduk terdiam, mulutku terasa terkunci, aku tidak mampu berkata apa-apa. Si manis dan si kucing kecil hitamku sepertinya mau mengadu kepada Tuannya, dia ngetuk-ngetuk pintu itu seolah-olah dia mau ngasih tau kalau dia sedang terluka.

Dan kini, aku sendirian lagi di sini, mengais asa, merangkai puisi bersama angan dan berjuta mimpi. Cerita tentang suka, tentang duka, tentang luka, tentang sepi yang memenjarakan hati, semuanya menyisakan luka yang mendalam.

Hidup ini memang indah kawan, sangat indah, lebih indah lagi kalau kita mempunyai banyak teman. Dan menurutku teman yang baik itu tidak akan terganti dengan apa pun. Di mana pun kamu‘’Sembunyi, di mana pun kamu“berada dia akan tetap mencarimu dan tetap mengingatmu.

Teman yang baik akan tetap terkenang dan akan menjadi sebuah cerita tentang masa yang telah lalu saat bersamamu. Tetap terjaga selamanya, sampai nanti, sampai waktunya Tuhan memanggilmu untuk kembali. Meski pun temanku hanyalah seekor kucing tapi dialah sahabatku dan sudah aku anggap seperti keluargaku.

-Satrio/si juragan kodhok/jkt/16/04/2014

Rabu, 09 April 2014

Dimana letak kebahagiaan itu....?

kata orang miskin…
kebahagiaan terletak pada kekayaan,
karena kekayaan mampu memberikan apa saja pada pemiliknya.

kata orang kaya…
kebahagiaan milik orang miskin, 
karena orang miskin terlindung dari rasa khawatir terhadap kehilangan harta.

kata pak ustad
letak kebahagiaan itu adanya di dalam hati,yaitu hati yang memiliki keimanan,
hati yang selalu merasa cukup dan selalu bersandar pada Allah Ta’ala

kata juragan kodhok
bahagia itu ''Berfikir Santai ''
jika kita santai maka kita akan lebih mudah untuk bertoleransi.

Bahagia menurut ajaran Rosululloh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,…

“Yang namanya kaya bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia).namun yang namanya kaya’ adalah hati yang selalu merasa cukup.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga gusti Allah memberi petunjuk kepada kita dan memberikan kita surga dunia yaitu dengan memiliki hati yang selalu bersandar pada-Nya.

Hati yang selalu merasa cukup itulah yang lebih utama dari harta yang begitu melimpah

aamiin...

-Salam santun saya
★彡 
║█║▌║█║▌│║▌█║▌║
0 0 0 0 0 9 0 4 2 0 1 4
_____/)______./¯"""/')
¯¯¯¯¯¯\)¯¯¯¯¯'\_„„„„\)
________/)______./¯"""/')
¯¯¯¯¯¯¯¯¯\)¯¯¯¯¯'\_„„„„\