Selasa, 22 September 2015

Seluruh Umat Muslim dijamin masuk Surga, kecuali yang tidak mau.

Disuruh ibadah nggak mau, disuruh beriman nggak mau, disuruh menjadi anak yang sholeh dan sholehah nggak mau, disuruh memakai hijab juga nggak mau. Padahal semuanya sudah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya di dalam Al Qur'an dan hadits.

Rosululloh saw bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rosululloh ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga “ (HR Bukhari)

Alloh swt berfirman,  “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al A’raf : 179).

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Di akhir jaman ini rasanya umat muslim mulai kehilangan jati diri. Mulai malas melakukan Ibadah, bahkan lupa apa yang menjadi kewajibannya sebagai umat Islam. Merasa aneh bila melihat orang berdakwah, merasa asing mendengarkan Al qur’an, merasa bosan bila Al qur’an di ajarkan, merasa lucu melihat orang yang taat beribadah.

‘’Astagfirulloh … hal adzim …

Inikah diri kita saat ini? Ternyata kita semakin menjauh dari ajaran Agama. Sedikit demi sedikit mulai berpisah dari ajaran Agama. Mau berangkat ke Masjid malu, mau ke mushola malu, mau ngaji malu, mau ke majlis taklim malu, mau pakai hijab malu, mau silaturahmi malu, menghormati orangtua pun juga malu.

Kalau ibadah sudah mulai hilang satu persatu, maka inilah tanda mulai hilangnya hidayah dari Alloh. Apabila Sholat lima waktu ditinggalkan, maka Ibadah yang lain nasibnya tak jauh beda, hingga akhirnya meninggallah ia dalam keadaan hilang keyakinannya kepada Alloh. Inilah yang disebut su’ul khatimah (jelek di akhir), naudzhubillah. Apalah artinya hidup kalau berakhir tragis seperti ini.

Alloh swt berfirman, ''Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada, dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.'' ( Qs At - Taubah 125 )

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Mari, kita semua saling intropeksi diri, saling mengingatkan dalam kebaikan. Mumpung kita masih dikasih kesehatan, mumpung nafas kita masih bebas kita hela, mumpung masih dikasih banyak kesempatan, mari kita perbanyak beribadah di jalan Alloh. 

Semoga Alloh swt menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu taat beribadah, mentaati perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.  Semoga dengan kita menjalankan ketaatan, hidup kita akan lebih tenteram dan bahagia, selamat hidup di dunia dan akhirat. Aamiin. ‘’Wallahualam bi shawab.’’

#intropeksi_diri

Jumat, 18 September 2015

Kosong

Bingung mau nulis apa, tak satu pun terlintas kata-kata indah itu. Pikiran terasa buntu, lelah, capek, ngantuk, rasanya mulai bosan melakukan aktifitas. Semua yang aku lakukan sepertinya salah, selalu tak sesuai seperti apa yang diharapkan.

Kalau pikiran lagi buntu begini mau ngapain aja males. Hawanya malah pengin makan yang enak-enak. Pengin nasi padang, soto ayamnya Mbah Surip, atau beli jajanan di perempatan jalan sambil minum es doger langgananku.

‘’Nyam … nyam .. hmmm … enaknya …’’

Laper lagi laper lagi, padahal 2 jam yang lalu sudah makan nasi goreng buatan emak. Minumnya Es teh manis dua gelas gede, ditambah onde-onde 5 ekor, tempe mendoan satu piring kecil.

‘’Apa nggak kenyang tuh …?!’’

Kadang heran juga, kenapa selera makanku jadi meningkat kalau pikiran lagi buntu. Nggak peduli meskipun makan di tempat umum, kalau makanan sudah ada di depan mata embat terus. Apalagi kalau yang di makan itu makanan favorit, pokoknya selama uang di kantong masih ada hajar terus sampai kenyang.

Pernah suatu ketika sore-sore kebangun dari tidur, perut terasa laper, nyari makanan di dapur nggak ada, lalu pergi keluar ke perempatan jalan. Mesen pecel lele, ayam goreng, tempe goreng, nasi uduk dua piring. Lucunya pas nasinya habis perut masih laper, trus mesen lagi nasi satu piring.

‘’Bang! Nasi uduknya satu lagi.’’ pintaku.

‘’Habis nasi uduknya, Mas! Nasi putih mau nggak?’’ saran si Abang penjualnya.

‘’Srupuuuuttt … gluk … gluk .. gluk …

‘’Mau mau …!’’ jawabku sambil neguk es teh manis sampai habis.

Tapi, baru aja mau makan nasi itu tiba-tiba perut terasa mual-mual, berasa mau muntah. Perut rasanya mau mleduk, mau nafas pun berat banget. Buru-buru aku panggil Abang penjualnya.

‘’Bang! Nasinya nggak jadi. Berapa semuanya?’’ tanyaku sambil ngelus-ngelus perut.

Buru-buru aku hidupin mesin vespa bututku dan langsung tancap gas pulang ke rumah. Sampai di rumah buru-buru lagi ke kamar mandi. Tapi, pas sampai depan pintu kamar mandi ternyata ada yang lagi mandi.

‘’Siapa di dalam?!’’ tanyaku dengan suara seperti orang nahan boker.

‘’Aku!’’ jawabnya. Ternyata yang mandi adikku yang laki-laki.

‘’Buruan! Udah di ujung, nih?!’’

‘’Iya, bentar! Lagi sabunan.’’

Selesai dia mandi, aku langsung masuk kemudian nangkring di atas jamban. Dan …

‘’Duuuttt …!! Tiiiuuuutttt …!! Duuuttt …!!

Seketika ruangan itu menjadi bau, semerbak menusuk-nusuk hidungku. Aku pikir bakalan boker-boker, ternyata cuma kentut doang.

‘’Huft …!!’’ Lega rasanya.’’

Habis itu senderan di dipan teras rumah, sambil asik ngliatin burung perkutut piaraanku. Suaranya yang merdu semakin lama membuatku mengantuk, mata mulai redup, mulut nguap tiada henti.

‘’Hehe …’’

Kalau sudah begini boro-boro otak bisa mikir, bisanya cuma manggut-manggut pasrah. Tengok kanan, tengok kiri, persis juragan kodhok pas nonton badminton.

Kayaknya memang sudah Kebiasaan buruk dari dulu, kalau perut kenyang hawanya pasti pengen rebahan aja. muka berubah menjadi kusut, tampang jadi blo’on, idung melompong, persis kayak kambing ompong.

‘’Zzzz … grrookk … zzz …

Oleh : Satrio si Juragan kodhok

Do'a separuh malam



















ketika hari beranjak malam
ketika semua orang sudah terlelap
Aku kembali merangkak menuju negeri harapan
Sebuah negeri yang sangat aku impikan

Aku ingin pergi ke sana.
Meski pun jalanku tertatih-tatih
Meski tubuhku ini penuh dengan luka
Aku akan tetap pergi ke sana demi harapan dan impianku

‘’Ya Alloh … Yaa Tuhanku …

Pantaskah hamba bersujud dihadapanMu
Di sini, dalam linangan air mata ini
Di tengah keheningan hati ini
Hamba ingin bercerita kepadaMu Ya Alloh …

Hamba sadar, banyak sekali dosa yang hamba perbuat
Banyak sekali kesalahan yang hamba lakukan
Apakah engKau sudi memaafkan hamba ''Ya Alloh …
Sedangkan hamba sudah tidak ingat lagi amal baik apa yang hamba lakukan

Benarkah ini hanya takdirku
Ataukah ini ujian yang telah engKau berikan padaku

Sungguh, hamba tak mampu
Hamba merasa tak sanggup lagi ''Ya Alloh …
Ujian ini teramat berat untuk hamba jalani
Hingga terkadang membuat hamba sangat berputus asa

‘’Ya Alloh … Yaa Tuhanku …

Dengarlah doa hamba yang penuh dosa ini
Bimbing jalan hamba ke jalan yang terang, jalan yang engKau ridhai
Berikan kesehatan dan kebahagiaan untuk hamba dan mereka yang hamba cintai.
Ibundaku, Saudaraku dan juga untuk teman-temanku. Aamiin …

#intropeksi_diri

Pojok Renungan

Ketika senyummu tidak terbalas, Allah telah menghitung seberapa banyak manisnya senyummu.

Ketika sapaan baikmu tidak terjawab atau didiamkan, Allah tidak lupa berapa kata yang kamu ucapkan.

Ketika ajakan baikmu tidak terpenuhi, penatmu takkan tertinggal senantiasa dicatat oleh Malaikat.

Ketika kamu menangis akan perihnya perjuanganmu di jalan Alloh, Allah tak pernah lalai menghitung seberapa banyak tetes airmatamu.

Dan ketika mereka lari meninggalkanmu dan melupakanmu, Alloh tidak akan pernah melupakan dirimu, akan selalu ada untukmu, menemani dalam kesendirianmu.

Jadi, jangan lelah menanamkan kebaikan, meski yang kamu tanam hanya sedikit.

Rosululloh saw bersabda, "Dan sesungguhnya amal yang paling Allah sukai ialah yang terus-menerus dikerjakan walaupun sedikit." (HR Abu Dawud)

#intropeksi_diri

Kamis, 17 September 2015

Goro-goro Tresno

Jarene Mbah buyut ‘’Tresno kuwi jalaran soko kulino’’, kulino ajeg sesrawungan sabendino. Soyo suwe nuwuhake roso tresno ono ing sajroning ndodo. Banjur runtang runtung ngalor ngidul, gandengan tangan koyo mimi lan mintuno.

Bedo karo kahanan uripku sak iki. Arepo sabendino ketemu dewek’e, nanging aku durung iso ngrasakne opo sing jenenge tresno lan ditresnani. Ibarate koyo wong madang lawue ora cocok. Segone dipekso diemplok ora gelem kolu, banjur diombeni banyu ben keli segone.

‘’Sweger tenan, Mbokmu!!’’

Nduwe bojo kudune iso gawe bungahing ati. Lha iki, malah prengat prengut, penjab penjeb, koyo uwong ora reno penggalie. Ditakoni malah nyentak, dikandani reko-reko ora krungu. Senenge yen aku pas gajian thok, bar kuwi kumat meneh.

Seko jamane pacaran ngasi tekan sak iki dadi bojomu ono wae masalahe, masalah siji durung rampung teko meneh masalah anyar,.

‘’Karepmu jane opo to, Dek?Janjane sliramu kuwi tresno tenanan ora? Kok yo sio-sio tenan karo Kangmasmu.’’

Dadi wong lanang kurang kepiye aku iki, jam papat esok aku wes tangi banjur sholat subuh. Bar sholat subuh masak banyu banjur lungo metu nggolek sarapan kanggo sliramu. Bar nggolek sarapan banjur umbah-umbah ono sumur, ngumbai dastermu karo ngumbai jeroanmu. Umbah-umbah wes rampung mangkat lungo adus, bar adus banjur budal mangkat kerjo. Arep pamit sliramu ora iso sebabpe sliramu iseh mlungker angler turu.

‘’Dek, Mas pamit dulu, ya? Mas berangkat kerja nggeh.’’ ( sambil ngecup keningmu )

Tekan kantor jam setengah wolu langsung nggolek sarapan ono kantin. Mesen teh anget karo mesen sotone mbah surip. pas lagi arep nyruput teh anget ujug-ujug hape esiaku muni….

‘’tulalit …tul …tul …tulaliit …

‘’Wah sopo iki?’’ bareng tak delok hapeku jebule woro sembodroku.

‘’Hallo Dek. Selamat pagi … sudah bangun, ya?’’

‘’Maaass …! Aku tangi turu kangmas wes ora ono, kangmas mangkat kerjo ora pamitan. Itu cucian durung dijemurin, ya? Wegiaaah aku kon njemuuuriiiii Maaass …!!’’

‘’Tut …tut … tut … durung sempet tak jawab telpune wes dipateni

Jian urip pisan kok yo sengsorone koyo ngene, nelongso tenan atiku. Rasane remuk, koyo ditibani beras sekarung. Wes bola-bali tak kandani, aku iki wegah nek dikongkon njemuri klambimu. Wisin tenanan aku Dek! Mosok wong lanang kon njemuri jeroanmu.

‘’Wegah, aku wegiaaah, Dek …! Aku isin sabendino disindiri karo tonggo kiwo tengen.''

‘’Mas! Rajin banget pagi-pagi udah nyuci. Isterinya ke mana, Mas? Lagi nglahirin, ya? Mau dong nitip cucian?’’ karo nyengir kedip-kedip mata genit.

Sak naliko raiku dadi abang mbranang. Nahan isin, nahan entut, nahan struk, ditambah motoku ngantuk sisan. Awaku dadi mriang, panas dingin, tensi darah naik, endas mumet, gerah wojo , asam urat kumat, turun bero, ditambai bisulku miar miar arep njedot.

‘’Hiks, Simboook … aku wes ora kuaaat Mbookk … aku arep muleeeh Mbookk ...’’

- Oleh : 'Satrio Damar Setiadji

Hai sobat Muslim.

Sudah nyiapin uang buat beli hewan qurban belum? 

Pokoknya klo mau niat ibadah jangan ragu-ragu. Untuk kesenangan dunia aja kita mau mbayar mahal, bahkan berani ngutang sana ngutang sini. Mosok mau Qurban aja pakai mikir-mikir dulu.

Jangan recehan mulu yang kamu masukin ke kotak Amal. Namanya kikir, padahal punya uang banyak.

''Klutiiiik ... klinting .. klintng ..... 500 rupiah.

Untuk akhirat 500 doang! Pelit banget! Padahal semua harta yang kamu dapatkan itu yang ngasih siapa? Alloh. Udah gitu amal 500 rupiah minta do'anya macem-macem, ingin umur yang panjang, ingin cepet dapet jodoh, ingin bahagia dunia dan akhirat.

Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami” (HR Ibnu Majah & Al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Albani).

Allah swt mengutus dua malaikat. Malaikat yang pertama berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak,” sedangkan malaikat yang kedua berdoa: “Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang pelit yang menahan hartanya” (HR Bukhari & Muslim).

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat kikir dan pelit, agar kita bisa menjadi hamba-hamba yang bertaqwa. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah, agar kita bisa melaksanakan perintahNya, agar kita semua mendapatkan rahmat di dunia dan akhirat. Aamiin.

- Salam santun saya

Kenapa yang beragama Islam selalu nampak buruk

Jawaban yang paling bijak adalah : Karena jauhnya dari ajaran agama, karena jauhnya dari tuntunan Al qur’an. Tidak mau mempelajari Agama dengan sungguh-sungguh, lalai dan tidak mau mengamalkannya. Islam itu sholat,  klo nggak mau sholat dia bukan Islam hanya sebatas Islam KTP.

Alloh swt berfirman, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Perbuatan yang dimaksud adalah berzina, mencuri, berbohong, berkata kotor, memfitnah, dan berbagai kemaksiatan lainnya. Jadi, umat muslim yang menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.

Sering sekali kita melihat pemuda-pemudi yang memakai hijab pacaran di tempat umum. Tanpa malu, bahkan berani berbuat mesum. Nada sumbang pun keluar,

''Ah! Dasar perempuan nggak bener!! Pakai hijab cuma kedok doang!''

Di tv kita juga sering melihat terpidana kasus korupsi, juga kasus terpidana narkoba. Saat masih menjabat/saat menjadi artis tidak memakai hijab, tapi di saat memasuki ruang sidang raut wajahnya rapat tertutup hijab. Nada sumbang pun keluar,

''Noh liat! Orang Islam lagi kan tersangkanya!''

Orang jawa bilang, ''Ngisin-isini wong Islam (malu-maluin umat Islam).’’

Negara kita Indonesia ini mayoritas penduduknya beragama Islam. Tapi, mengapa banyak sekali kemaksiatan? Pelacuran ada dimana-mana, pelecehan sexual, perkosaan, perzinahan, Pembunuhan, tawuran, mabuk-mabukan, narkoba, korupsi merajalela, dan berbagai perbuatan buruk lainnya.

Padahal kalau ditanya, mayoritas penduduk Indonesia ini pengikut-pengikut Rosul. Mengaku beragama Islam, bahkan menurut statistiknya umat Islam di Indonesia adalah terbesar di dunia.

‘’Astagfirulloh hal adzim … Mau ditaruh di mana muka umat Muslim? Atau memang sudah tidak punya muka?’’

Untuk itulah, Kenapa kita harus belajar Agama dengan sungguh-sungguh. Agar kita mengerti tuntunan, mengerti mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Insya Alloh kita tidak akan tersesat oleh perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.

Kuncinya : Munculkan yang haq maka yang batil akan hilang dengan sendirinya. Bagaimana caranya : Pelajari Al qur’an dan hadist dengan sungguh-sungguh. Setelah faham dan mengerti, terapkan dalam kehidupan sehari-hari, amalkan, lalu ajarkan pada keluarga kita, pada saudara muslim yang lain yang belum mengerti.

Kalau hati kita sudah mantap dengan apa yang kita pelajari, kalau iman sudah melekat di hati, kita tidak perlu takut dengan hal-hal seperti itu. Saya percaya, semua itu ada atas kehendak Alloh untuk menguji  sejauh mana iman kita, kita tidak bisa merubah takdir Alloh.

‘’Jika kita menemui kesulitan dalam menghadapi kemungkaran. Maka kembalikan saja pokok permasalahannya pada Al qur’an dan hadist, beres. Al qur’an adalah petunjuk jalan kebenaran, furqon .. pembeda antara yang haq dan yang batil.’’

- Oleh : Satrio Damar Setiadji

Edisi Galau

Dulu kalau aku lagi sedih suka nyari tempat sepi buat termenung. Soalnya kalau hati lagi sumpek nggak mau keganggu dikit, ujung-ujungnya malah marah-marah nggak jelas.

Udah jadi kebiasaan dari dulu, sukanya menyendiri di tempat yang sepi. Biasanya duduk di samping jamban,atau di pinggir kali deket empangnya kong nojan. Sampai di sono trus duduk di pinggiran kali sambil asik mancing ikan betok.

‘’Indahnya …’’

Padahal kalau dipikir-pikir itu tempat kotor banget, mana kalinya juga butek. Baru duduk bentar ada tokai lewat, baru nglempar joran ada gedebog pisang lewat. Kail pancing bentar-bentar nyangkut, kusut, putus, pas giliran dapet sebelnya minta ampun.

‘’Gimana nggak sesel! Udah seneng-seneng umpan ditarik, pas diangkat dapetnya malah macem-macem. Ada plastik, botol aqua, kancut nenek-nenek, kolor kondor, dan yang paling aneh nyangkut di kasur,’’ =D :P

‘’Huft … Ini orang iseng apa emang rumahnya kebanjiran, kasur segede gaban di buang di kali. Pantes kalinya banjir melulu!’’

Tapi, namanya juga tempat favorit, meski tempatnya kumuh begitu berasa ada di sungai Mahakam yang indahnya bukan main.

‘’Pokoknya top banget, dah!’’

(bersambung)
- Oleh : Satrio si juragan kodhok

Membela diri karena takut disalahkan

''Lebih baik nakal tapi terang-terangan daripada sok alim tapi bandel.''

Dan jawaban yang paling bijak adalah dua-duanya salah, tidak ada yang lebih baik. Karena semua itu memang larangan dari Alloh, dan semuanya sudah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya di dalam Al qur’an. Jadi percuma saja membela diri, Alloh swt maha tau apa yang kamu ketahui.

Alloh swt berfirman, “Dan di sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghoib, tidak ada yang mengetahuinya selain Dialah Allah sendiri, dan Dia mengetahui apapun yang ada di daratan dan Dia mengetahui apapun yang ada di lautan dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dialah Allah mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada satu pun yang basah dan tak ada satu pun yang kering melainkan semua tertulis di lauh mahfudz, kitab yang nyata. “ (QS Al- An’am: 59)

Alloh swt berfirman, “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apapun yang mereka kerjakan.” (Qs Al- Imron: 120)

Hidup ini singkat, hanya sesaat, kita tidak tau apa kita masih bisa melihat matahari pagi di esok hari. Banyak-banyaklah beribadah mumpung masih banyak dikasih kesempatan, karena klita tidak tau kapan datangnya Ampunan itu.

Alloh swt berfirman, "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah." (Q.S Al-Hasyr : 7)

Semoga Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahnya  untuk kta semua. Aamiin.

#intropeksi_diri

Sabtu, 12 September 2015

Sang Kodhok























Setiapkali musim penghujan dia selalu datang. Menari-nari sambil bernyanyi riang ♪ ♫ do re mi fa sol la si do ♪ ♫ tanpa mengenal lelah, menghibur hati yang lagi sedih.

‘’toet… ♪ ♫
toeeet …toeeettt…..
otho k… othoook … othoook…. ♪ ♫

‘’Byuuurrrr …

Si kodok bangkong pun nyebur ke kubangan lumpur, berenang ke sana ke mari. Sesekali dia menyelam ke dalam air, lalu kepalanya di tongolin sedikit. Kalau ada gadis cantik lewat dia selalu jail dan selalu menggodanya.

‘’Suuuitt … suuuiiittt …

‘’Cewek …!! Godain kita, dong! Mau nggak kenalan sama, Abang?! Abang rela kok jadi kekasihmu. Ayuk sini nangkring di punggung, Abang?!’’

Si gadis manis pun menjawab dengan sewotnya, ‘’Idih, siapa juga yang mau sama kodok! Dasar kodok kampungan! Pergi sono yang jauh! Nggak pantes lu ngggodain, gue!’’

Gadis cantik itu berlalu pergi sambil menutup hidungnya. Saat melewati kubangan lumpur, mulut manisnya kembali nyerocos, ngomel-ngomel nggak jelas.

‘’Mimpi apa gue semalem! Ada kodok sok kegantengan. Pakai ngajak kenalan segala! Nggak level tau nggak, lu!’’

Tanpa peduliin omelan gadis cantik itu, si kodok bangkong pun kembali menghibur penonton.

‘’toet… ♪ ♫
Toeeeeet …toeeettt …
Othok … othoook … othooook … ♪ ♫

Dia mengajak teman-temannya untuk ikutan bermain. Ada si kodok burik, si tompel, si precil, si kongkang, si gembrot, si cemong, si cuplis, juga si boneng. Mereka pun kembali asik bermain, berenang ke sana ke mari, berloncatan ke sana ke mari, menari dan bernyanyi bersama derasnya sang hujan.

- Oleh : Satrio’’ si juragan kodhok

Kamis, 10 September 2015

Pojok Renungan














Sujud nggak pernah, Ibadah nggak mau, Sholat pun nggak pernah dikerjakan. Pas lagi kena musibah bilang,

''Alloh sedang mengujiku.''

''Siapa yang nguji? Bukankah ujian itu hanya untuk hambaNya yang beriman?''

Ibaratnya seperti : Orang nggak sekolah, tapi dia maksa ikut ulangan.

#intropeksi_diri

Pojok Renungan

Kalau memang belum mampu membahagiakan kedua orangtuamu, setidaknya jangan membuat malu nama mereka.

Jangan lantas membuat dalil sendiri : ''Aku nakal, aku mabuk, aku pezina, memang sudah takdirnya begini! Jangan salahin akulah!''

Kenapa jadi nyalahin Tuhan?

Kalau takdir bisa kamu buat sendiri, kenapa takdirmu nggak kamu arahin yang lebih baik?

Misalnya : ''Aku baik karena memang ini kemauanku. Aku sholeh/sholehah karena itu memang kewajibanku sebagai Umat muslim.''

Jadi, jangan selalu menyalahkan takdir. karena, takdir, jodoh, maut, hanya Alloh yang mengetahuinya.

Nyanyian Cinta untuk Sahabatku yang berada di Perantauan
















Terkadang, karena terlalu sibuknya kita bekerja, kita jadi melupakan kesehatan diri, kecapaian, lalu badan menjadi ngedrop atau sakit. Di saat seperti itu hati rasanya sedih sekali, kita merasa kangen dengan orangtua kita yang berada di rumah. Ingin di manja, di peluk, atau berkumpul bersama keluarga. Merindukan suasana makan bersama keluarga tercinta, meski pun menunya sangat sederhana tapi nikmatnya tiada terkira. Suasana seperti itu tidak akan terganti dengan apa pun.

''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Saat kita berada jauh bekerja di perantauan, jauh dari sanak dan keluarga, perasaan kangen itu selalu muncul dalam benak kita.

‘’Tapi, taukah kita?’’

Orangtua kita pun juga demikian, sangat merindukan kita di perantauan. Rasa rindunya melebihi rasa rindumu, hingga terkadang membuat orangtua kita mendadak sakit karena terlalu mengkhawatirkan keadaanmu di perantauan. Dan, Orangtua kita pasti akan semakin sedih saat kita jarang memberi kabar.

Buat sobatku semua yang berada di perantauan, meskipun sedang sibuk dengan segala aktifitasmu, luangkanlah sedikit waktumu untuk memberi kabar kepada orang tuamu. Meskipun hanya sebatas bertanya kabar atau berkirim salam, cukuplah membuat orangtua kita bahagia, cukuplah untuk mengobati rasa rindunya dan cukuplah menghibur rasa sedih di hatinya. Sederhana, namun bisa membuat orangtua kita bahagia.

‘’Tapi, taukah kita? kesedihan orang tua yang paling besar itu apa?’’

Kesedihan Orangtua yang paling besar adalah ketika melihat anak-anaknya meninggalkan rumah satu persatu ketika dewasa. Hatinya merasa sedih ketika hari itu beliau harus rela melepas kepergianmu. Hatinya merasa sedih ketika ada anak seumuranmu menyapanya. Hatinya kembali bersedih ketika melihat di tumpukan lemari baju masih tersimpan baju-baju lamamu. Dan hatinya kembali bersedih dan sangat merindukanmu ketika hari itu Ibu memasak masakan kesukaanmu.

‘’Anakku … seandainya kamu ada di sini, Nak! Kamu pasti lahap sekali makannya.’’

Dan, ketika Orangtua kita mendengar ada orang lain memanggil "ayah/ibu"mama /bapak/simbok, dengan tidak sengaja beliau akan berbalik dan melihatnya. Namun, setelah sadar itu bukan dirimu, beliau kembali bersedih dan hanya bisa pasrah dan berdo’a.

‘’Ya Alloh …Semoga putra dan putriku selalu baik-baik saja di sana. Berikan kesehatan dan rejeki yang halal untuk mereka …ya Alloh ...’’

‘’Subhanalloh ...’’

Do’a tulus orangtua kita begitu mulianya. Beliau akan selalu mengingatmu dalam setiap untaian do’anya.

Ketika kamu menangis dalam kerinduanmu, ketika kamu termenung di dalam kesepianmu, ketika kamu merasa bosan dengan kesendirianmu, ketika kamu lelah dengan masalahmu, dan ketika tidak ada lagi yang bisa mengerti tentang kegelisahan hatimu.

‘’Apakah kamu tau?’’

Jauh di seberang sana doa-doa tulus keluargamu selalu menyertai langkahmu. Cinta mereka tidak akan pernah habis, Cinta mereka kuat bagai karang di tengah lautan. Dukungan mereka selalu yang terhebat, dan selalu ingatlah kepada mereka, tanpa mereka kamu bukanlah siapa siapa. Karena, harta yang paling berharga adalah KELUARGA.

Jangan pernah mengeluh dengan kesendirianmu dan jangan pernah merasa kesepian di dunia ini. Karena, Alloh swt akan selalu berada di hatimu, menemani di setiap langkahmu dan mendengar di setiap untaian do'amu. Jadikan sabar dan Sholat sebagai penolongmu dan Al qur'an sebagai pembimbingmu, agar kamu selalu berada di jalan yang diridhoinya. Agar usaha kerasmu mendapatkan berkah melimpah, berkah di dunia hingga di akhirat nanti.

''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Terkadang, karena terlalu sibuk dengan kesibukan, kita jadi sering melupakan orangtua dan melupakan keluarga di rumah. Semakin berlimpahnya materi membuat kita lupa diri, menjadi sombong, merasa bisa, merasa mampu melakukan sesuatu, hingga membuat kita menjadi lupa diri.

Dan, di saat orangtua kirim pesan untukmu …

‘’Nak … Masih sibukah kamu di perantauan? Cepatlah pulang, Nak? Bertahun-tahun kamu nggak pulang … Ibu dan Bapak kangen, Nak.’’

Lalu, apa yang terjadi?

Kamu justru terlalu asik dengan duniamu sendiri, dan terlalu sibuk dengan kesenanganmu sendiri.

‘’Biar sajalah, yang penting aku sudah kirim uang. Nggak tau apa kalau ongkos sekarang mahal!’’ gerutumu dalam hati tanpa memperdulikan orangtuamu.

Ketika orangtua memberi hadiah kepada anaknya, anak itu tersenyum kegirangan. Ketika anak memberi hadiah kepada orangtua, orang tua menangis. Sebagian orang bilang bahwa, kita hidup di dunia ini tidak saling utang. Tetapi melalui coretan sederhana ini aku menyadari bahwa, kita selamanya akan berutang kasih sayang kepada orangtua kita.

‘’Subhanalloh …’’

Ternyata yang kamu pikirkan hanya materi. Tanpa kenal lelah dan tanpa kenal waktu kamu rela bekerja siang dan malam, bahkan sampai pagi hari, hingga akhirnya saatnya menuai hasil. Rejekimu melimpah, tabungan banyak, bisa makan yang enak-enak, bisa membeli barang-barang mewah, dan bisa liburan ke mana pun kamu suka. Ingatlah sobat …

Dengan uang melimpah memang bisa membuat kita bahagia, apa yang kita mau dan kita inginkan bisa di beli. Tapi, dengan uang juga bisa membuat kita menjadi lupa diri dan merubah tabiat kita yang baik menjadi tidak baik.

Namun, kita tidak perlu terlalu alergi dengan uang. Uang tidak jahat dan uang bukan untuk dijauhi. Uang hanya perlu di waspadai dan berjaga-jaga supaya uang tidak mengendalikan dan tidak mengatur kita, melainkan kitalah yang tetap memegang kendali atas uang.

Tapi, sayangnya banyak diantara kita gagal dalam hal ini. Tanpa kita sadari,uang telah menjadi Tuhan dalam hidup kita. Uang telah menyihir kehidupan kita, bahkan mempengaruhi seluruh aktifitas kita.

Uanglah yang membuat kita bersukacita atau bersedih. Uanglah yang membuat kita merasa aman atau kuatir. Uanglah yang membuat kita mengorbankan kepercayaan dan mau melakukan perbuatan dosa yang paling memalukan sekalipun. Uanglah yang membuat kita lupa segala-galanya. Lupa terhadap diri sendiri, lupa keluarga, lupa orangtua dan bahkan lupa kepada Sang Pencipta. Bukankah ini cukup memberi gambaran bahwa uang telah menggantikan posisi Allah dalam kehidupan kita. Sungguh keadaan yang menyedihkaN.

‘’Astagfirulloh ...’’

''Sobat muslim yang terhormat yang di rahmati Alloh swt.’’

Inilah roda kehidupan manusia. Di saat hati sedang sedih kita hanya bisa menangis dan meratapi nasib. Menyesal diri, Kenapa semua itu bisa terjadi, dan berharap semoga semua masalah cepat teratasi. Di saat hati sedang bahagia, kita menjadi lupa diri. Kita menari dan bernyanyi sampai lupa diri, sampai lupa waktu.

Inilah roda kehidupan manusia. Manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang di milikinya. Selalu ingin lebih dan ingin melebihi yang lain. Hingga membuat kita tak sadar bahwa,

‘’Hidup ini hanyalah sementara. Hanya sesaat dan hanya sekedar mampir ngombe.’’

Kita tidak pernah tau dan kita tidak sadar, Setiap saat maut bisa menjemput kita. Yang sakit mendadak bisa sembuh dan yang sehat mendadak bisa meninggal dunia. Begitu juga sebaliknya.

Saat usia mulai senja, saat nafas sampai di tenggorokan kita baru sadar. Ternyata masih banyak yang belum kita lakukan dan masih banyak kesalahan yang belum diperbaiki. Masih belum cukup ibadahnya, masih berani membantah orang tua, masih sering berbuat maksiat, masih sering berbuat dosa, dan masih sibuk dengan kemewahan duniawi.

‘’Astagfirulloh … Sadarkah kita?!’’

 Saat nafas kita sampai di tenggorokan baru menyebut namaMU…

‘’ALLOHu AKBAR … Ampuni hamba ya ALLOH …’’

Sia-sialah semuanya. ‘’TERLAMBAT’’ terlambat sudah semua kata TAUBAT itu.

‘’Ke mana saja diriku selama ini?’’

‘’Apa yang aku lakukan selama ini?’’

‘’Selingkuhkah?’’

‘’Menjual dirikah?’’

‘’Berjudikah?’’

 ‘’Mabuk-mabukkan?’’

 ‘’Melukai sesama?’’

‘’Membunuh?’’

 ‘’Menipu?’’

 ‘’Mencuri?’’

‘’Berbohong?’’

‘’Berbuat maksiat?’’

‘’Mengobral aib?’’

‘’Durhaka pada orangtua atau menyimpang dari ajaran agama?’’

’Astagfirulloh …

Inikah bekalku itu? Inikah yang aku kumpulkan selama ini? Ternyata bekalku hanya dosa yang menggunung. Aku bingung dan aku takut, apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku pertanggung jawabkan nanti di depan GUSTI ALLOH. Sekali tiup saja ragaku ini akan terhempas ke dalam API NERAKA. Di cambuk dengan api yang menyala-nyala. Di rebus dalam biji besi mendidih, di hidupkan kembali, lalu di siksa lagi, begitu seterusnya.

‘’Na’undubika himin dzalik … Jangan sampai kejadian itu menimpa kita dan menimpa orang-orang yang kita cintai.’’

''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Mari kita semua saling berbenah diri dan saling intropeksi diri. Bahwa, hidup itu bukan hanya untuk kesenangan semata dan bukan untuk hura-hura semata. Mumpung kita masih di kasih kesehatan, mumpung masih di kasih banyak kesempatan dan mumpung nafas kita masih bebas kita hela. marilah kita TAUBAT untuk membenahi diri dan mencari kebajikan di jalan ALLOH. Jangan hanya kemewahan duniawi saja yang kamu agung-agungkan. Tinggalkan sejenak semua kesenangan duniawi. Lalu, bersujudlah kepada Tuhanmu Alloh swt.

Kebahagiaan itu, bukan tentang bagaimana caranya kita cepat kaya. Karena kekayaan bukan ukuran untuk bahagia. kebahagian adalah kesederhanaan hati. Hati yang selalu merasa cukup dan bersandar pada Alloh ta’ala. Tetap bersyukurlah apa pun yang kamu dapatkan.

Dan, kebahagiaan itu bukan juga tentang hari esok dan masa yang akan datang. Karena kita tidak pernah tau masa yang akan datang itu seperti apa. Nikmati saja hari ini dan nikmati rejeki hari ini dengan penuh rasa syukur.

''Sobat muslim yang terhormat yang di rahmati Alloh swt’’

Semoga coretan sederhana ini bisa memberi manfaat dan bisa menginspirasi kita semua. Sekiranya ada salah-salah kata atau ada yang kurang berkenan, mohon di bukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

‘’Selamat malam saudaraku dan selamat beristirahat. Semoga di malam yang indah ini Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahnya untuk kita semua dan juga untuk anda sekeluarga, aamiin. ‘’Wallahu A'lam bis-shawaab.’’

- Salam santun saya
http://indosatrio80.blogspot.com/

Jumat, 04 September 2015


Pojok Renungan menjelang subuh

''Ya Alloh ... Sedih rasanya melihat saudara-saudaraku seiman pada desek-desekan rebutan sembako. Antri sampai ada yang pingsan, sampai ... sampai ada yang terinjak-injak kemudian meninggal dunia.''

Rasanya malu, setiap saat kita selalu bermegah-megahan di dunia maya. Posting baju-baju mahal, posting barang-barang mahal, posting makanan yang enak-enak, selfi dengan hp tercanggih dan lain sebagainya.

Allah swt berfirman, "Kamu telah menghabiskan rejekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya." (Qs al-Ahqaaf  : 20)

Sudah saatnya generasi muda muslim belajar untuk hidup sederhana,  dengan selalu mensyukuri karunia yang Tuhan berikan. Mari, kita sisihkan sebagian uang jajan kita untuk sedekah pada mereka yang membutuhkan.

Bagaimana caranya?

Caranya bukan dengan memposting mereka, minta like yang banyak, atau minta di aminkan. 

Siapa yang kita bantu? 

Nggak perlu jauh-jauh. Mereka adalah orang-orang yang ada disekitar kita, orang yang hidupnya tidak beruntung seperti kita. Banyak sekali, akan terlihat kalau kita mau membuka hati dan pikiran kita.

Semoga Alloh swt memudahkan niat baik kita semua, Aamiin.

- Salam santun saya