Kamis, 27 Agustus 2015

Pojok Renungan Menjelang Subuh

Terkadang di saat kita mau menjalankan Ibadah rasanya berat sekali. Malas, mengantuk, bosan, kemudian menunda-nunda waktu Ibadah kita. Padahal Waktu sholat itu nggak sampai berjam-jam. Berbeda sekali klo kita sedang hura-hura. Main game, pacaran, online, dan lain sebagainya, kita betah sekali melakukan itu semua, bahkan sampai lupa waktu.

Begitukah cara kita berterima kasih kepada Alloh? Padahal nafas yang kita hela ini yang ngasih Alloh, diberhentiin sebentar saja game nyawa kita.

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Rasanya kecil sekali iman kita bila kita membaca kisah bilal bin rabah, seorang budak kulit hitam yang berjuang demi mempertahankan aqidahnya. Karena masuk Islam beliau disiksa oleh orang-orang musyrik  kaum quraisy. Berbagai macam kekerasan, siksaan, dan kekejaman mendera tubuhnya. Namun ia tetap sabar menghadapi ujian di jalan Allah itu dengan kesabaran, ujian yang jarang sanggup ditunjukkan oleh siapa pun.

Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata, “Ahad, Ahad … (Allah Maha Esa) … Allohu Akbar … Allohu Akbar …” Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad ….“ Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad…. Allohu Akbar … Allohu Akbar …”

Ditindih batu besar yang sangat panas beliau tetap bersikeras mempertahankan Aqidahnya. Berbeda sekali dengan kita! Ditindih selimut yang beratnya nggak sampai 2 kilo kita nggak mau beranjak sedikitpun dari tempat tidur.

Rosululloh sar bersabda, ‘’Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan & syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dgn nyenyak. Jika dia bangun & mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu' maka lepaslah tali yg lainnya & bila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan & pada pagi harinya ia akan merasakan semangat & kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tak melakukan seperti itu, maka pagi harinya jiwanya merasa tak segar & menjadi malas beraktifitas.  [(HR Bukhari  :1074)

‘’Ash-Shalatu khairum minan naum ...  Ash-Shalatu khairum minan naum ...  Sholat itu lebih baik daripada tidur.’’

Mendengar suara adzan subuh dikumandangkan bukannya langsung bangun mengambil air wudhu, tapi malah membetulkan kembali selimutnya.

‘’Astagfirullahaladzim … Hamba mohon ampun kepadamu Ya Allah …"

Inikah yang disebut taat? Inikah yang disebut hamba yang beriman? Bukankah setiap hari do’a kita selalu ingin hidup bahagia dunia dan akhirat. Ingin rejeki yang melimpah, ingin hidup bahagia, dan ingin membahagiakan orangtua dan keluarga kita.

‘’Ya Alloh berikan hamba petunjuk …’’

Berdo'a seperti itu setiap hari tidak akan merubah keadaan. Dikasih petunjuk yang benar malah ditinggal atau malah diabaikan. Semuanya memang terserah kepada Tuhan, tapi Tuhan mendahulukan jawaban bagi permintaan jiwa yang berusaha dengan sungguh-sungguh. Keraguan menjadi penghambat doamu terjawab. Bagaimana Alloh mau mendengar do’a kita lha wong ibadah saja males-malesan atau tidak sama sekali.

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Dalam menjalankan ketaatan terdapat sesuatu yang berat atas jiwa dan fisik kita. Karenanya, dalam menjalankannya kita membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

Alloh swt berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Al-Zumar: 10)

Rasanya memang berat sekali saat kita ingin memulai menjalankan ketaatan dalam beribadah. Ada saja rasa kemalasan yang membelenggu diri kita. Kemudian, kita hanya berdiam diri menunggu hidayah yang entah datangnya kapan. Bukankah lebih baik kita menjemput hidayah! Dengan cara memulai melakukan ibadah setahap demi setahap. Insya Alloh kalau kita rutin melakukan ibadah kita akan menjadi terbiasa. Ibadah Shalat itu penting dan sangat besar pahalanya. Menjadi benteng hidup kita, agar kita tidak sampai terjerumus ke dalam perbuatan keji dan munkar. ''Wallohu alam bishawab''

- Salam santun saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar