Rabu, 16 Desember 2015

Muhassabah (Intropeksi diri/mawas diri).

Alloh swt berfirman, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Alloh menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Ruum : 41)

Bila Alloh berkehendak serta menghendakinya, mudah sekali bagiNya, dan terjadilah, maka terjadilah apa menjadi kehendakNya.

Rasanya tepat sekali jika mencermati Ayat di atas. Gambarannya pas, seperti apa yang terjadi di negeri kita tercinta ini. Dimana-mana terjadi bencana, musibah datang silih berganti, belum lagi kejadian-kejadian tragis yang menimpa rakyat di negeri ini. Gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, banjir, sampai kekeringan yang berkepanjangan.

‘’Mari, kita semua saling intropeksi diri, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan bukan malah saling menyalahkan.’’

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Benarkah Alloh sedang murka?
Benarkah Alloh sedang marah kepada hambanya yang lalai?

Disadari atau tidak, di negeri kita ini banyak sekali terjadi kemungkaran dan kemaksiatan. Pelacuran dimana-mana, judi, tua muda laki-laki dan perempuan menyenangi narkoba, minuman keras merajalela, suka berbuat mesum, selingkuh, pelecehan sexual, saling melukai, saling membunuh, hingga korupsi yang tiada habisnya.

Kalau dinasehati mereka malah tersingggung, marah, dan menganggap kita seperti musuh. Bahkan dengan kata-katanya yang kotor justru memaki kita.

‘’Terserah gue, dong! Gue mau pake baju apa, kek! Bukan urusan elu! Duit-duit gue … badan-badan gue … kenapa elu yang pusing?! Kenapa elu yang repot?! Gue mau nungging kek! Mau telanjang, kek! Itu urusan, gue!!’’

‘’Yang main judi gue! Duit duit gue! Main judi di tempat gue! Mau kalah mau menang urusan gue! Mau apa lu?!’’

‘’Bodho amat! Yang mabuk gue! Yang beli minuman gue! Gue mabuk di rumah gue! Kan gue nggak ngrugiin elu! Udah diem aja dah!’’

‘’Yang zina gue! Yang bayar gue! Mau enak mau penyakit urusan gue! Mau apa lu!! Biarin aja!!’’

‘’Yang selingkuh gue! Yang ngejalanin gue! Rumah tangga gue mau berantakan apa nggak itu urusan gue! Kenapa elu yang repot?! Mending urusin hidup lu aja, dah!!’’

''Halah ...!! Gue korupsi yang makan duitnya kan bukan gue doang! Mau apa lu?! Dosa gue juga yang nanggung. Jangan sok suci, dah!''

‘’Astagfirulloh … hal adzim ...

Lagi-lagi atas nama hak asasi manusia. Semua orang memang punya hak dan berhak atas apa yang mereka sukai. Tapi, sebagai umat yang mengaku muslim rasanya tidak pantas melakukan perbuatan seperti itu.

Jadi, kalau ada yang ngomong seperti itu kita bisa menjawab dengan tegas, ‘’Iya, Benar. Yang judi kamu, yang mabuk kamu, yang maksiat kamu, semuanya pake duit kamu sendiri. Tapi, judi zina mabuk itu maksiat. Kalau negeri ini banyak maksiat Alloh murka! Lalu, turunlah bencana kekeringan yang berkepanjangan, kebakaran yang tak kunjung usai, gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor, dan juga bencana yang lain yang tidak kalah dahsyatnya. Banyak sekali yang mati! Dan yang mati bukan kamu saja! Orang-orang baik pun juga ikutan mati!’’

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Itu semua adalah penyakit hati. Dan penyakit itu harus segera di obati agar cepat sembuh, bukan malah dibiarkan menggerogoti hati sampai mati.

Alloh swt berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman. Katakanlah, “Dengan karunia Alloh dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Alloh dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” ( QS Yunus : 57 - 58 ). 

Hanya dengan Al Qur’anlah manusia menjadi baik, hanya dengan mempelajari Al Qur’anlah manusia menjadi benar, hanya dengan mengamalkan Al Qur’an lah penyakit hati itu akan hilang, hanya dengan Al Qur’an lah negeri kita ini akan menjadi negeri baldatun toyibatun, negeri yang tenteram dan sejahtera.

‘’Tidak percaya?’’

Orang yang mau mempelari Al Qur’an dengan sungguh-sungguh akan diberi kemudahan oleh Alloh. Semakin mantab belajarnya, semakin besar pula Iman yang melekat di hatinya. Karena, dengan mempelajari Al Qur’an kita akan mengerti, mengerti mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Dan, kalau iman sudah melekat di hati, mau korupsi nggak mau, judi nggak mau, mabuk-mabukan nggak mau, apalagi berbuat maksiat. Karena sadar, sadar semua itu bisa meruntuhkan amal Ibadah. Takut, semua perbuatan buruk itu bisa menjerumuskan diri ke dalam panasnya api neraka.

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Setiap dari kita ini adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab di akhirat kelak. Yang menjadi presiden, kudu bisa memimpin rakyatnya. Yang menjadi gubernur, kudu bisa memimpin wilayahnya. Yang menjadi bupati, kudu bisa memimpin daerahnya. Yang menjadi lurah, kudu bisa memimpin warga desanya. Yang menjadi imam, kudu bisa memimpin makmumnya.  Yang  pemuda pemudi kudu bisa memimpin dirinya sendiri. Yang menjadi suami, kudu bisa memimpin keluarganya. Begitu juga yang menjadi isteri, kudu bisa memimpin putra dan putrinya.

Alloh Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS AT Tahrim : 6)

Maka dari itu, mari kita perbanyak berbuat kebajikan di jalan Alloh, dengan menanamkan nilai-nilai keimanan pada keluarga kita. Agar kita bisa menjadi pemimpin yang bisa menyelamatkan keluarga yang kita cintai, untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Semoga Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahnya pada kita semua. Agar kita bisa membaca Al Qur'an, mempelajari setiap ayatnya, kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, mengamalkannya pada saudara muslim lainnya yang belum mengerti.‘’Wallahu A'lam bis-shawaab.’’

#Islam_itu_indah  
#Intropeksi_diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar