Rabu, 23 Maret 2016

Islam Menolak dengan tegas adanya LGBT

Dalam ajaran agama Islam sudah terang dan jelas bahwa Alloh Swt melarang keras hamba-Nya agar tidak masuk ke dalam golongan orang–orang yang menyukai sesama jenis. Seperti lesbi, homo/gay, biseksual, dan transgender. Semuanya sudah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya di dalam AL Qur’an.

Alloh swt berfirman, ‘’Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya. ‘Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? ‘Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampui batas” (Qs Al-A’raf : 80-81]

Alloh swt berfirman, ''Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika Dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji) padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?’’ (Qs An Naml : 54 ) 

Alloh swt berfirman, ‘’Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).’’ (Qs An Naml : 55 ) 

Alloh swt berfirman, ‘’Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), Maka sangat buruklah hujan (yang ditimpakan) pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan).” (Qs An-Naml : 58)

Peristiwa ayat di atas terjadi pada zaman nabi Luth, diajarkan oleh Alloh pada Nabi Muhammad, kemudian diabadikan di dalam Al Qur'an. Untuk pelajaran bagi umat Nabi Muhammad saw.

 ''Seperti ini lho akibatnya kalau berbuat fahisyah, di azab oleh Alloh. Diperingatkan tidak sadar, malah mengejek dan menghina, akibatnya dihujani batu sampai mati.’’

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Rasanya sedih sekali bila mendengar saudara kita sesama muslim terjerat tindak asusila seperti itu. Ustad mencabuli muridnya, guru sekolah mencabuli muridnya, kakek-kakek berbuat tidak senonoh, bapak menghamili anaknya, bahkan ada yang tega sampai membunuhnya hanya demi memuaskan nafsu bejad.

‘’Mau ditaruh di mana muka kita sebagai umat muslim?! Apa memang sudah tidak punya malu?’’

Pertanyaannya : Kenapa yang beragama Islam mau melakukan perbuatan keji seperti itu? Karena jauhnya dia dari tuntunan agama, tidak mau mempelajari ilmu agama dengan sungguh-sungguh, malah mengikuti gaya hidup orang-orang kafir yang tidak mengenal halal dan haram. Dia tidak sadar, semua itu justru menyesatkan dirinya sendiri.

Alloh swt berfirman, “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Qs Al ‘Araf : 179)

Semua perbuatan yang disebutkan di atas adalah penyakit, dan penyakit itu harus cepat-cepat diobati, jangan malah dibiarkan menggerogoti hati sampai mati. Caranya bagaimana? Taubat! Kemudian berobat ke dokter ahli, agar penyakitnya bisa disembuhkan.

Alloh swt berfirman, ‘’ Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.’’ (Qs Hud : 90)

Taubatan nasuha, manusia diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dari kesalahan yang dia perbuat. Tiada manusia yang luput dari salah dan dosa. Yang membedakan antara satu dan yang lainnya adalah soal tobat. Ada manusia yang merasa nyaman dengan salah dan dosanya. Sedangkan segolongan manusia yang lain menyadari, mengakui, dan tidak mau mengulangi kesalahan yang dia perbuat.

Taubatan nasuha yang dimaksud di atas adalah taubat dengan sungguh-sungguh, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa. Jangan mulut berkata taubat tapi masih mau melakukannya dikemudian hari. 

Rosululloh saw bersabda, ‘’Setiap manusia ( dapat berbuat) salah. Dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertobat.’’ (HR Tirmidzi, Ibnu majah, dan Hakim)

Manusia tidaklah di ciptakan seperti malaikat yang selalu taat kepada Alloh swt, dan tidak pula seperti setan yang selalu berbuat dosa. Hadits di atas menunjukkan bahwa manusia pasti pernah berbuat dosa, karenanya istighfar merupakan kewajiban harian yang harus dilakukan setiap manusia.

Istighfar tidaklah sekedar ucapan, ada beberapa syarat  yang harus diperhatikan  sehingga Alloh swt benar-benar menerima istighfar kita.

Ibnu Abbas berkata,‘’Orang yang beristighfar kepada Alloh swt dari suatu dosa, sementara ia masih terus menjalankan dosa itu maka ia seperti orang yang sedang mengejek TuhanNya.’’

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Sebagai umat muslim, kalau melihat kemungkaran dan kemaksiatan kudu bersikap tegas, menolak, dan menyadarkan mereka. Menasehati dengan nasehat yang baik, agar yang bersalah lekas mendapatkan hidayah dan ampunan. Jangan malah ikut-ikutan mendukung untuk melegalkan mereka.

Alloh swt berfirman, "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah." (Qs  Al-Hasyr : 7)

Alloh swt berfirman, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (Qs An-Nazi’at: 40-41)

Semoga Alloh swt mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu taat beribadah, mentaati perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Semoga dengan kita menjalankan ketaatan, hidup kita akan lebih tenteram dan bahagia, selamat hidup di dunia dan akhirat. Aamiin. ‘’Wallahualam bi shawab.’’

#Intropeksi_diri
#Islam_itu_indah
#Remaja_muslim
#pojok_renungan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar