Jumat, 22 April 2016

Indonesiaku Saat ini.














Sedih rasanya, setiap saat kita melihat perbuatan asusila di sekitar kita. Begitu juga berita yang muncul Tv, setiap hari beritanya selalu tentang tindak asusila. Tanpa malu, tanpa risih, bahkan berani berbuat mesum di depan umum. Yang tua, yang muda, bahkan anak yang baru puber pun sudah mengerti hal seperti itu. Semakin majunya tehnologi tidak membuat masyarakat menjadi pintar, justru malah digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dan lagi-lagi dunia mayalah yang menjadi penyebabnya. Kalau kita tidak hati-hati dan tidak cukup imannya kita pasti akan dengan mudah terjerumus oleh perbuatan yang menyesatkan.

Bermain internet itu memang asik dan sangat menyenangkan. Kita bisa bermain game, mencari artikel penting, menulis di blog pribadi, dan lain sebagainya. Tapi, banyak juga yang menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Memposting video/gambar porno, mendownload video/gambar porno, menonton secara live, menyebarluaskannya, dan lain sebagainya.

Lihat dan renungkanlah, kenapa saat ini banyak sekali terjadi kasus tindak asusila. Ayah memperkosa anaknya, kakek menghamili cucunya, Ibu membuang bayinya, sexs yang menyimpang, remaja suka berbuat mesum, anak di bawah umur diculik, diperkosa, kemudian dibunuh secara sadis. Belum lagi banyaknya tindak asusila di sekitar kita.

Saatnya untuk intropeksi diri, agar kita semua tidak tersesat di jalan yang salah. Yang biasa menyimpan video/foto porno segera dihapus, yang biasa mengunggah video/foto porno hentikanlah dan hapus semua yang sudah kamu posting. Kalau setiap dari kita mau melakukannya, maka akan semakin banyak orang yang menolak kemungkaran dan kemaksiatan yang ada di negeri kita tercinta ini.

Disadari atau tidak disadari, bangsa kita ini sedang terkena penyakit wahn ( sangat cinta kepada dunia )  sehingga lupa kehidupan akhirat. Umat muslim sedikit demi sedikit mulai menjauh dari tuntunan agama, malah mengikuti cara hidup orang-orang kafir. Di sana sini terjadi kecurangan, ketidakadilan, korupsi, dan bentuk-bentuk kemaksiatan yang lainnya. Seolah-olah tidak ada pertanggung-jawaban di akhirat kelak. Ini menunjukkan bahwa mentalnya atau jiwanya sedang dilanda penyakit.

Ini tanda-tanda kiamat sudah dekat atau memang kita tengah dirasuki budaya barat, budaya yang katanya serba hedonisme atau budaya buka-bukaan. Tanpa merasa malu tanpa risih mereka berani buka-bukaan, menyajikan tontonan gratis ala kaum hedonis.

‘’Waduh, semakin merusak moral saja!’’

Perlu di ingat, kita ini orang timur dan budaya kita bukan seperti itu. Kita adalah kita bukan mereka, budaya kita adalah budaya berkesenian. Ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan masih banyak lagi kesenian lainnya yang ada di seluruh nusantara ini.

Beragam budaya dan beragam seni telah ada di negeri ini sejak jaman nenek moyang kita dulu. Semuanya tersaji lengkap dan menjadi kebanggaan anak negeri. Dan, kesenian itu selalu menjadi roh bagi rakyat Indonesia, karena kita mampu berkarya dan mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang berkwalitas dan sangat indah untuk dinikmati, hingga menjadi warisan dunia.

‘’Wow Hebatnya ...”

Inilah indonesiaku yang sebenarnya, ternyata kita juga mampu berkarya dengan karya yang berkwalitas, bukan dengan karya yang merusak moral seperti itu. Itu bukan karya, tapi sesuatu yang sangat merusak moral. Perempuan tanpa malu-malu mengumbar aurat, tanpa risih dan tanpa ingat dia itu punya saudara laki-laki atau tidak, mereka berani berpose liar. Dicetak di sebuah majalah ternama, dipublikasikan, lalu di jual secara bebas, kemudian ditonton jutaan laki-laki diseluruh dunia. Dikonsumsi tua dan muda, bahkan anak yang baru puber juga ikut menikmatinya, menikmati sajian indah ala dunia barat itu.

‘’Waduh! Seram juga, ya?’’

Bagaimana nanti, kalau seandainya adik-adik kita yang terjerat mengkonsumsi pornografi? Dampaknya akan seperti apa? Berbahayakah?

Tidak perlu disebutkan, kita semua pasti sudah tahu kalau budaya seperti itu sangat tidak baik dan sangat merusak moral. Jika di konsumsi secara bebas maka akan timbul sesuatu yang sangat tidak kita inginkan, perkosaan ada dimana-mana dan perbuatan tindak asusila dimana-mana. Semua orang menjadi bebas ngomong jorok, tanpa malu dan tanpa ada rasa bersalah, karena pikiran mereka telah tertutup, tertutup oleh pikiran kotor yang sangat merusak moral, merusak harga diri dan merusak kehormatan diri.

‘’Kasihan, ya?’’

Bagaimana nasip adik-adik kita nanti? Mampukah mereka bertahan di dunia yang kejam ini. Padahal setiap hari, setiap saat dan setiap detik, tontonan gratis itu selalu bisa mereka dapatkan dengan mudah.

Survey membuktikan, Seorang anak yang kecanduan pornografi akan membuat anak menjadi minder, menjadi penyendiri dan suka mengurung diri di dalam kamar. Otak mereka menjadi lambat dan sangat sulit untuk berkembang maju.

‘’Waduh! Membahayakan sekali. Lalu, apa yang bisa kita lakukan?’’

Pasti, kita juga tidak mau adik-adik kita dan anak-anak kita yang lucu atau saudara kita yang lainya terjerat kasus asusila seperti itu. Ini kasus serius yang sangat mengancam anak Indonesia saat ini. kita tidak sadar bahaya besar itu mulai timbul di depan kita, bagai cakar iblis mereka menyerang orang-orang yang kita cintai, merusak otak kiri lalu menjadikan mereka lupa diri.

Disinilah peran penting orangtua, orangtua sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. orang tua yang cenderung sibuk membuat anak semakin tidak terkontrol dan semakin bebas berbuat sesuatu yang mereka inginkan.

Apalagi di jaman yang serba canggih ini, seorang anak kecil dengan mudah bisa megang gadget atau hp canggih. Dengan barang canggih itu mereka dapat dengan mudah membluetooth atau mengakses situs-situs porno tanpa pernah diketahui oleh orangtua. Barang-barang canggih seperti itu tidak baik untuk anak kecil, merusak dan sangat memudahkan mereka terjerat kehal-hal yang negative.

Akan lebih baik jika anak seumuran itu dibimbing secara agama. Belajar mengaji, belajar bersosialisasi atau belajar berinteraksi di depan umum dengan teman-teman sebayanya. Semakin dia pintar berinteraksi maka semakin cerdas pula buah pemikiranya. Dan yang terpenting adalah, mari kita tanamkan nilai-nilai keimanan sejak dini untuk membentengi diri, agar anak kita bisa menjadi anak yang sholeh, berkepribadian baik, tangguh,Cerdas dan berguna bagi keluarga nusa dan bangsa.

- Oleh : Satrio Damar Setiadji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar