Kamis, 27 Februari 2014

Hantu Penjagal Manusia ** Cerita Horor **

























Tepat jam 01:00 malam. Pasien yang satu kamar denganku menghembuskan nafas terakhirnya. Engkong haji umur 80an. Para suster dan dokter jaga sibuk memberikan pertolongan pertama pada pasien. Jerit tangis keluarga memecah di kesunyian malam. Membuat suasana malam itu kian mencekam. Usaha terakhir dokter jaga dan para suster tidak membuahkan hasil. Mereka hanya bisa tertunduk pasrah. Pasrah dengan keputusan sang maha kuasa.

Kemudian, satu persatu mereka pun keluar dari ruangan itu. kini, aku sendirian di ruangan ini dan hanya aku saja yang masih terjaga. Disamping kiriku ada pasien meninggal, di samping kananku ada pasien koma

Aku sangat ketakutan. Seumur-umur baru kali ini dekat dengan mayat. Mendadak badanku gemetar menggigil ketakutan.

‘’Orang-orang pada kemana, sih! Kok, aku ditinggal sendirian disini!”

aKu lirik tubuh kaku di sampingku itu. matanya sedikit terbuka.

‘’Krieeeeetttttt!

Suara pintu terbuka mengagetkan aku. Membuat jantungku serasa mau copot.

‘’ ya alloh… Duh gustiiiiiii!”

Ternyata yang datang Dokter jaga dan para suster. Masuk ke dalam ruangan sambil membawa gledekan mayat. Kemudian mereka membawa mayat engkong haji itu keluar.

‘’Aaaahhhh!" aku mengeluh dalam hati dan menyesali diri kenapa aku bisa sampai di tempat ini

Dan, Lagi-lagi aku sendirian di ruangan ini. Semakin sunyi, semakin mencekam. Aku lirik pasien koma yang berada disebelah kananku. Masih muda seumuranku. Pake oksigen dihidung, selang infuse, radar detak jantung, kotak obat alcohol, kassa steril dan sekotak jarum suntik

Melihat semua itu aku semakin ketakutan. Aku serasa didunia lain. Tubuhku terasa melayang-layang

‘’mimpikah ini! Ataukah hanya khayalanku semata!

Saat aku memejamkan mataku. Sesuatu terjadi pada pasien disamping kamanku. Pasien disamping kananku itu kejang kejang. Matanya melotot, tangan mengepal-ngepal ke atas. Darah segar keluar dari mulutnya. Muncrat diatas sprei putih itu….

‘’Darah! Dimana-mana daraaahhhhhh!” Spontan aku menjerit.

“Susteeeerrrrrr!! Tolooong suster!”

aKu pencet bel tanda bahaya di atas kepalaku. Lalu aku teriak lagi lebih keras…

“Susteeeerrrrrr! Tolooong suster!”

aKu lirik lagi tubuh kejang-kejang itu. Matanya melotot hampir keluar bola matanya. Mulutnya megap-megap mengeluarkan darah segar, membuatku semakin ketakutan.

Beberapa saat kemudian, Dokter jaga dan para suster masuk kedalam ruangan memberikan pertolongan pertama. Kemudian, pasien itu langsung dibawa ke luar ke ruang ICU.

Sesaat setelah kejadian itu jantungku rasanya semakin terpacu, Aku semakin ketakutan. Malam ini sungguh malam yang menyeramkan.

‘’Orang-orang pada kemana, sih! Kok aku ditinggal sendirian!”

Lagi-lagi aku harus sendirian diruangan ini. Semakin lama berada di ruangan ini membuat nafasku semakin terasa sesak….

‘’Aku ingin keluar! Aku ingin secepatnya keluar dari ruangan ini!” aku menjerit dalam hati

Ingin rasanya aku lari dari ruangan ini. Tapi kakiku yang patah ini sulit untuk aku gerakkan. Sampai akhirnya aku merasa lelah sendiri. aku hanya bisa diam. Aku sudah pasrah apa pun yang terjadi pada diriku.

Rasa sesalku perlahan muncul dalam benaku. Kenapa aku harus dirumah sakit ini, Kenapa aku harus sakit. Kenapa aku jadi seperti ini.

“Aku benciii!!”

Saat aku sedang meratapi nasipku. Tiba-tiba dari arah jendela melintas bayangan putih berkelebat. suaranya terdengar sayup lirih seperti orang yang sedang bersenandung.

‘’ya alloh..Ya Tuhanku” Sesaat jantungku serasa berhenti karena kaget.

‘’Suster jagakah itu?. tanyaku dalam hati.

Perlahan-lahan aku lihat lagi jendela rumah sakit itu tetapi tak ada siapa-siapa .

‘’Ini sangat aneh! Aku yakin itu suara perempuan. Tapi siapa dia? Kenapa dia biasa ditempat gelap seperti itu. Setankah?”

Bulu kuduku semakin merinding memikirkan itu. Seumur-umur belum melihat setan. bayangin saja takut apalagi melihat langsung.

‘’Huft! Sial benar malam ini!”

Aku memutuskan kembali tidur dan kembali beristirahat. Karena besok pagi aku harus dioperasi. Aku harus banyak-banyak istirahat. Agar besok pagi bisa segar kembali.

Lalu, aku mencoba memejamkan kedua mataku ini sambil berdo’a dalam hati. Tapi. disaat aku hendak memejamkan mata. Suara senandung itu terdengar lagi. Semakin lama suara senandung itu semakin jelas terdengar.

Perlahan-lahan aku buka mataku. Suara itu semakin membuatku penasaran. Dan…

‘’ASTAGAAA! Ya Tuhan!” jeritku tertahan.

Ini pemandangan yang paling mengerikan seumur hidupku. Seorang wanita berpakaian putih duduk membelakangiku, tepat di samping aku berbaring. Dia sedang menyisir rambutnya yang panjang sambil terus bersenandung, Seolah-olah dia tidak menyadari keberadaanku di sampingnya. Seketika itu juga Badanku gemeter hebat, Badanku terasa kaku dan sangat sulit untuk aku gerakan

Tiba-tiba, dia berhenti menyisir rambutnya yang hitam dan panjang itu. Sepertinya dia sadar kalau aku sedang memperhatikannya.

Perlahan-lahan sosok wanita itu bergerak dan menuju ke arahku. Aku kaget setengah mati saat aku melihat wajah wanita itu. Wajahnya benar-benar hancur mengerikan. Matanya merah menatap tajam ke arahku. mulutnya yang penuh darah itu masih tetap bersenandung lirih.

Saat aku membaca do’a, Makhluk mengerikan itu menatapku tajam. Seperti hendak menerkamku. Dan Jujur, Saat ini aku tidak bisa berbuat apa-apa, Aku hanya bisa pasrah melihat penampakan mistis ini di hadapanku ini

Makhluk mengerikan itu mendadak berdiri. Lalu mengelilingi tempat tidur geledekanku dengan tetap bersenandung. Terkadang tertawa kecil, Seolah-olah makhluk seram itu mengejek keadaanku yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku menangis dan memanggil ibu. Aku berdo’a semampuku. Aku menjerit sedih, kenapa semua ini harus terjadi pada diriku…

Tiba-tiba, wanita misterius itu berhenti tepat di sampingku, Mengelus keningku. Lalu, menyeringai sambil memsikan sesuatu ditelingaku….

"Tenang! Tidak lama lagi kok!”

Lalu makhluk seram itu berdiri dan tertawa histeris menyeringai ke arahku..

Aku kehilangan kesadaranku selama dua hari. Ketika terbangun, aku sudah berada diruangan ICU. kata bu dokter aku sudah dioperasi dan tinggal menunggu keadaanku pukih kembali.

Aku tidak tau apakah kejadian itu merupakan pertanda bagiku. atauakah memang makhluk sengaja menakutiku. yang aku tau hanya tubuh ini yang masih sama rasa sakitnya.

Dan Anehnya, Setelah kejadian itu. Disetiap malamnya aku selalu di hantui makhluk-makhluk seram. entah itu kuntilanak atau bayangan hitam. aku sendiri tidak tau itu namanya makhluk apa, Sampai saat ini aku masih memikirkan makhluk berpakaian putih menyeramkan itu. Kenapa makhluk itu tiba-tiba bisa duduk di sampingku. Apa yang dia cari? Hanya ada dua kata yang terlintas dipikiranku saat ini…

"AKU TAKUT!”

Disaat pikiranku sedang kacau, dari dalam ruangan ICU di sebelahku. keluarlah suster jaga dengan mendorong geledekan mayat. keluar dari ruangan itu. mayat itu sudah tertutup kain putih.

‘’Siapa dia?” tanyaku dalam hati. membuatku semakin dihantui rasa ketakutan

‘’Bu dokter! Itu yang barusan meninggal siapa!” tanyaku penasaran

‘’ooh itu mas! Itu pasien yang disebelah mas tempo hari. Sudah tidak bisa kami tangani lagi. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkendak Lain!” jawab bu dokter

‘’innalilahi wa inailaihi roji’un…, Ampuni hamba ya Alloh…, Hamba pasrah dengan semua keputusanmu!”

Sore itu, aku masih diruang ICU. Seperti biasanya, setiap sore semua pasien diperiksa dokter atau suster jaga. Di cek tekanan darahnya, ganti infuse, diinjeksi, dikasih obat dan lain sebagainya.

Dokter atau suster dirumah sakit ini selalu ramah. Selalu sabar menangani pasien. Mereka juga tidak sungkan mengajak pasien untuk bercanda. Membuatku sedikit terhibur.

‘’Selamat sore mas satrio! bagaimana kabar mas satrio sore ini! Sudah terlihat membaik! Sore ini mas satrio dipindah lagi keruangan melati, ya! Soalnya ada pasien lain yang mau masuk ICU!” ujar bu dokter disela kesibukanya mengganti kantong infusku.

Deeeeggg! Mendadak jantungku berdetak kencang.

‘’Kenapa aku harus disana lagi! Tempat itu! Aaaahhhh!” protesku dalam hati. Bulu kuduku merinding bila harus mengingat itu

‘’Bu dokter! Apa ada kamar lain! Apa saya bisa pindah ke tempat lain! Jujur saya takut disana!” ujarku penuh pengharapan

‘’wah! Semua kamar penuh mas! hanya ruangan melati itu yang kosong! Ada kamar lain yang kosong tapi disana sering dipake otopsi!” sahut bu dokter

Lalu bu dokter itu memanggil suster jaga…

‘’Susteeeer! Tolong bawa pasien kita ini keruangan melati!”

Aku pun dibawa kembali ke ruang melati. Sesampainya disana hari sudah mulai gelap. Bu suster kembali memeriksaku keadaanku. Memeriksa selang infuse, periksa detak jantung. kemudian berlalu meninggalkan aku sendirian.

‘’Aaaaahhh! Lagi-lagi aku sendirian disini!”

Aku lirik ranjang kosong disebelahku. Disana masih ada sisa bercak bercak darah yang telah mengering. Kembali aku teringat kejadian dua hari yang lalu. Kakek tua itu terbujur kaku meninggal disitu. Menghembuskan nafas terakhirnya didepan mataku.

Entah kenapa, Malam ini udara terasa sangat dingin. Membuat mataku semakin lama semakin berat dan ingin selekasnya terpejam. Mungkin ini karena pengaruh obat.

tiba-tiba lampu di dalam ruanganku padam.

‘’Aneh! kenapa tiba-tiba lampunya mati! mungkin meteran listriknya yang turun?
tapi, kalau listriknya turun kenapa lampu diluar itu masih menyala?” tanyaku dalam hati

Ruanganku menjadi sangat gelap. Membuat suasana ruangan menjadi menyeramkan.

‘’Ada apa lagi ini?” tanyaku dalam hati karena penasaran

Aku melihat diluar ruangan ada bayangan putih seperti orang berjalan.

‘’Siapa dia? Bu susterkah?” kembali aku bertanya dalam hati

‘’Bu Susteeer! Tolong saya BU Suster! lampunya mati!” teriaku tapi tidak ada jawaban

‘’kriiieeeeeettttt!”

Suara pintu terbuka mengagetkan aku. bayangan putih itu semakin mendekat kearahku.

‘’Bu Susteer!’’ kembali aku bertanya tapi lagi-lagi tidak ada jawaban

Aku semakin penasaran dibuatnya. Siapa orang itu. Kenapa dia tidak menggubris pertanyaanku. Lalu, perlahan-lahan aku ambil hp nokia jadul di saku celanaku. Lalu aku nyalakan lampu senternya. dan ketika aku sorot lampunya ke arah bayangan putih itu. Tiba-tiba….

‘’Aaaaahhhggg!” aku menjerit dalam hati.

Sesosok tubuh berpakaian suster dengan baju penuh darah berdiri tidak begitu jauh dari geledekan tempat tidurku. Raut mukanya terlihat pucat, tatapan matanya tajam menatapku.

Seketika itu juga tubuhku bergetar hebat. badanku berkeringat, aku menggigil ketakutan. Bau amis darah, bau bangkai busuk
menyeruak menusuk hidungku. Membuat nafasku terasa sesak nafasku.

Tiba-tiba gledekan tempat tidurku bergerak. Sepertiinya makhluk menyeramkan itu mau membawaku pergi…

‘’Jangan! Jangan bawa aku!” jeritku dalam hati karena ketakutan

Aku ingin berontak ketika makhluk menyeramkan itu mendorongku keluar, tapi, aku hanya bisa diam. aku tidak mampu bergerak sedikitpun. aKu ingin teriak. tapi, lagi-lagi mulutku ini rasanya seperti terkunci.

ketika melewati keremangan lampu. Aku memberanikan diri untuk menatapnya.

‘’Aaaaaaaahhhhh!” jeritku tertahan.

Wajah pucat mengerikan itu menyeringai menatapku sambil tertawa cekikikan. Aku tidak berani lagi menatapnya. Aku hanya mampu membaca do’a sebisaku berharap makhluk itu segera pergi. Suara cekikikan seram itu membuat ciut nyaliku.

Tiba-tiba, makhluk itu berhenti mendorong geledekan tempat tidurku. Di keremangan cahaya lampu bohlam samar-samar aku melihat plang tulisan di dinding…

“KAMAR MAYAT

Hatiku semakin ciut. Rasa ketakutan teramat sangat menjalar sampai ke seluruh tubuhku.

‘’kenapa aku dibawa kesini? apa yang mau dilakukan makhluk seram itu padaku?”

‘’krriiieeeeeeettttt!”

Lamunanku seketika buyar ketika makhluk seram itu membuka pintu. Kemudian mendorong geledekan tempat tidurku membawaku masuk ke dalam kamar mayat itu. Aku pejamkan kuat-kuat ke dua mataku sambil berdo’a. aku takut terjadi sesuatu pada diriku.

Begitu sampai di dalam kamar mayat itu. bau busuk seperti bau bangkai menyeruak tajam menusuk hidungku. Membuat perutku mual, berasa ingin muntah, Kepalaku pusing dan semakin pening.

ketika aku membuka mata aku sangat terkejut. Aku melihat di kanan kiriku berjejer puluhan mayat. Sebagian mayat itu sedikit tersayat bagian tubuhnya, mungkin habis diotopsi.

‘’Ya Tuhan.... ada apa lagi ini!”

Bergidik tengkukku ketika kulihat mayat tanpa kepala disampingku.

‘’Tolooong! Toloooong aku!” jeritku hati

Entah kenapa, jeritanku hanya sampai dirongga dada. Suaraku hilang. Aku tidak mampu berbuat apa-apa. mulutku serasa terkunci…

‘’ ha ha ha! Hai anak muda akhirnya kau datang juga! Malam ini juga aku akan membunuhmu…..

Perlahan-lahan dari arah kegelapan muncul sosok bayangan putih. Semakin mendekat ke arahku. Sesosok makhluk hitam besar bertaring berjalan ke arahku. Wajahnya sangat menakutkan. badan dan mukanya hancur berantakan seperti tercabik cabik. Ditangan kanan makhluk itu memegang parang besar. Parang itu tajam berkilat-kilat terkena sinar lampu temaram.

‘’Tolooong! Mau apa kamu! mau apaaa! Toloooooooong!” Berontaku dalam hati.

Makhluk itu semakin mendekat ke arahku. Berjalan mengelilingi geledekan tempat tidurku. tiba-tiba makhluk itu menoleh ke arahku sambil menyeringai seram….

‘’HA HA HA! Sebentar lagi! Sebentar lagi anak muda!”

Suara tawa seramnya kembali memecah kesunyian malam. Membuatku semakin meringgigil ketakutan…

‘’YA Tuhan! Kenapa aku harus ada dalam situasi seperti ini!”

Tiba-tiba makhluk itu meraih tanganku lalu mengikatnya.kedua tanganku di ikat digeledekan tempat tidur rumah sakit itu.

‘’Astaga! Tolooong! Toloooong aku!” jeritku dalam hati. Aku semakin putus asa.

Makhluk menyeramkan itu berdiri tepat disampingku, telah siap dengan parang di tangannya hendak menebas tubuhku yang tidak berdaya ini. Sambil menyeringai kejam makhluk itu mengayunkan parang tepat kea rah dadaku…..

‘’Aaaaaaaaaa! Allohu akbaaaar!”

Kemudian dunia terasa gelap. Aku tidak ingat apa-apa lagi. Ketika aku terbangun aku sudah berada diruang ICU

Kenapa aku bisa sampai disini. Mungkinkah kejadian semalam itu hanya mimpi. Ataukah memang Rumah sakit ini banyak hantunya. Semoga saja, Semoga saja semua ini hanya mimpi. Dan menurut informasi yang aku dengar dari bu dokter aku ditemukan pingsan ditempat tidur.

‘’Selamat pagi mas satrio! Semoga hari ini semakin baik! nanti sore mas satrio diperbolehkan pulang! jangan lupa, ya! mas satrio harus tetap rutin kontrol disini!” ujar bu dokter sambil memeriksa keadaanku.

‘’Terima kasih bu dokter! Terima kasih atas semua bantuanya!” sahutku pelan sambil menjabat tangan bu dokter

Sore itu aku berkemas pulang. Aku harus secepatnya pulang dari rumah sakit ini. aku tidak mau kejadian itu terulang kembali. kemudian aku bergegas pulang. Aku panggil taxi blue bird sebagai tumpanganku pulang….

‘’Selamat Sore bapak! Tolong antarkan saya ke arah kali malang halim!"

Sopir taxi berbaju putih itu hanya diam mengangguk. kemudian akur ebahkan tubuh lelahku ini dij ok taxi itu. taxi pun meluncur menembus keramaian jalanan kota
‘’Aaaahhh! Lalu lintas macet! kenapa harus macet! Mana hari sudah mulai gelap!” gerutuku dalam hati

‘’Belok kanan saja pak! Lewad jalan tembus!” ujarku pada pak sopir

Sopir taxi itu kembali mengangguk. Sopir taxi ini sepertinya tahu betul jalanan Jakarta. Jalanan tembus ini memang susah. melewati perumahan kampung, melewati kebon kosong, melewati kuburan juga melewati jembatan tua.

Hari semakin gelap. Ketika sampai di pekuburan belanda taxi itu mendadak berhenti. disekelilingku terlihat gelap…

‘’Kenapa berhenti pak! Kenapa berhenti disini? Mobilnya mogok, ya? tanyaku tapi tidak ada jawaban dari sopir itu

Perlahan-lahan aku rogoh saku celanaku. aku ambil hp nokiaku yang ada senternya. lalu aku sorot wajah sopir taxi itu….

‘’Astagaa.!! Ka..ka…kamu lagiiiiiii!! Spontan aku jeritku tertahan

Aku menggigil ketakutan. Ternyata sopir taxi itu Hantu Suster yang biasa menggangguku dirumah sakit itu. wajahnya seram menyeringai ke arahku. mulutnya mendesis penuh dengan darah…

‘’Dengar anak muda! Aku akan tetap mengikutimu! Aku akan enghantuimu anak muda !”

Suara seramnya menggema membuatku semakin menggigil ketakutan. Makhluk itu semakin mendekatiku. Gigi taring penuh darah itu menyeringai siap menggigitku….

‘’Aaaaaaaaaaaaaaa! Tolong! Tolllllloooo……!”

Saat itu juga aku langsung pingsan. Aku tidak sadarkan diri. Saat aku terbangun keesokan harinya aku kaget. Aku sudah berada dirumah warga dekat makam. Mereka bilang aku ditemukan tidak sadarkan diri di gerbang makam. kemudian mereka menolongku.

Aku sangat bersyukur. Sangat berterima kasih. masih ada orang baik yang mau menolongku. lalu aku minta izin pergi numpang mandi dan numpang untuk sholat. Kemudian aku pun segera pamit untuk pulang.

Sesampainya dirumah aku langsung istirahat. Tidur-tiduran di atas tempat tidur sambil membayangkan kejadian kemarin.

‘’Sial benar nasibku.

Bulan ini aku benar-benar apes. kejadian buruk selalu menimpaku. Benarkah ini kutukan dari suster rumah sakit itu ataukah memang ini sudah menjadi takdirku. Entahlah, aku tidak tau. yang pasti sampai saat ini aku masih sangat ketakutan. Takut hantu, takut sakit, takut ketika malam mulai menjelang. Aku mulai takut kegelapan.

kejadian itu membuatku hidupku gelisah. Menjadi pendiam dan menjadi sangat penakut. Mungkin juga karena ibadahku kurang sempurna. ataukah memang karena aku telah lalai dari kewajibanku sebagai hambanya….

‘’Ya Alloh… Ampuni hambamu ini
Hamba mohon petunjukmu Ya Alloh…
beri hamba kekuatan iman
agar setan-setan itu tidak menggodaku…aamiin…..

Selesai sholat magrib aku duduk disamping jendela kamarku sambil menikmati udara segar. Tiba-tiba, dari dalam cermin di dinding kamarku ada bayangan putih berkelebat …

‘’Apaan tuh?” teriakku spontan

Aku lihat di sekeliling kamarku tidak ada siapa-siapa. Aku periksa keluar rumah tidak ada siapa-siapa. Saat aku lihat cermin itu, Samar-samar semakin lama semakin jelas terlihat. Tampaklah di cerminku wajah seram suster rumah sakit itu. Nyaliku semakin menciut menatap wajah seramnya…

‘’Hai anak muda! aku butuh darahmu! aku butuh nyawamu!” Seringai tawanya mengagetkan aku

Bayangan seram itu semakin mendekatiku. Seakan-akan hendak menerkamku dengan cakar berdarahnya….

‘’Tolooooooong! Tolooooong! Tolooong!” jeritku dalam hati….

Mulutku kembali tidak mampu bersuara. Aku tidak mampu teriak apalagi bergerak. Suaraku sepertinya hanya mampu tertahan didada. Aku pejamkan ke dua mataku sambil membaca doa. Tapi, makhluk itu tidak mau pergi malah semakin mendekatiku

Tiba-tiba, Makhluk seram berwujud suster itu menyeret tubuhku. membuatku semakin ketakutan….

‘’Aku mau dibawa kemana! Jangaan bawa aku! Tolooooooong!” jeritku dalam hati

Sepertinya percuma saja aku teriak. Teriakanku tidak ada yang mendengar. Aku pun hanya bisa diam pasrah saat makhluk itu terus menyeret tubuhku. Membawaku keluar rumah menembus kegelapan malam. Makhluk itu terus berjalan sambil menyeret tubuhku. Sesekali makhluk seram itu menoleh ke arahku. Lalu tertawa menyeringai cekikikan. Membuatku semakin ketakutan. aku pejamkan mataku lagi sambil membaca doa sebisaku.

Tiba-tiba, makhluk seram itu berhenti menyeretku…

‘’Mau apa dia? Kenapa dia berhenti?” tanyaku dalam hati penasaran

Perlahan-lahan aku membuka mataku….

‘’Astaga dimana ini! Kemana perginya makhluk seram itu?”

Aku celingak-celinguk sendirian ditempat yang sepi itu. Suara burung hantu bersahut sahutan. Bau dupa, bau bunga melati bercampur bau busuk Menusuk hidungku membuat perutku semakin mual.

Dalam kegelapan malam itu. Lewat kilatan cahaya petir. Samar-samar aku melihat gerbang gapura tua bertuliskan huruf yang sudah terkelupas dimakan usia.

‘’Makam keramat tua!”

Semakin ciut saja nyaliku. konon menurut cerita para orangtua. makam keramat tua ini letaknya dilembah keramat. sangatlah jauh dari tempatku.

“Aneh! Kenapa aku bisa begitu cepat sampai disini!”

Menurut cerita. Makam keramat ini di huni ratusan lelembut, gendruwo, kuntilanak, Sundel bolong dan sebangsanya. Tempat ini juga tempat orang buang tumbal pesugihan. Dipenggal kepalanya, diambil hatinya lalu darahnya dipercikan keseluruh batu nisan di kuburan tua ini.

‘’Hiiiiiyyy! Aku harus pergi! Aku harus lekas pergi meninggalkan tempat ini!”

Tapi, disaat kakiku ingin melangkah, tiba-tiba kakiku sangat sulit untuk aku gerakan. Sepertinya ada yang mencengkeram kedua kakiku.

‘’Apa ini”?

Saat aku melihat kakiku. Spontan aku kaget setengah mati…

‘’Astaga! Allohu akbar….!”

Ada tangan tengkorak keluar dari dalam tanah memegang kedua kakiku.

‘’Tolooong! Tolooong aku!” berontaku ketakutan

Semakin aku berteriak. Semakin banyak tengkorak-tengkorak itu keluar dari dalam tanah. Mayat-mayat di makam ini bangkit dari kubur. Tangan-tangan tengkorak itu memegang pedang api, tombak api , parang api berjalan seperti zombie ke arahku.

‘’Tolooong! Tolooong aku!” jeritku tertahan didada

Lagi-lagi suaraku hanya mampu tertahan didada. Aku menangis, semakin takut ,semakin panik. kenapa aku harus disini ditempat ini. Kemudian tengkorak hidup dan mayat-mayat hidup itu membawaku beramai-ramai masuk ke dalam keramat tua itu

Bau busuk anyir darah, bau dupa, Seringai seram diiringi tawa cekikikan. Membuatku semakin menggigil ketakutan

‘’Mau dibawa kemana aku! Tolooong! Tolooong aku!” berontaku ketakutan

Makhluk-makhluk seram itu membawaku masuk kedalam sebuah goa besar. Semakin bergidik saja saat aku lihat isi di dalam goa itu. Dimana-mana ada tumpukan mayat, tulang-belulang manusia dan ceceran darah.

Semakin masuk ke dalam goa. goa itu semakin luas. Aku lihat didepan sana ada batu besar memanjang seperti tempat tidur. Mungkin itu tempat persembahan. Tempat itu penuh dengan ceceran darah segar. Jangan-jangan aku mau dipenggal ditempat itu…

‘’Tolooong! Tolooong aku!” jeritku kembali tertahan didada

Makhluk-makhluk itu berhenti membawaku. Kemudian membaringkan tubuhku di atas batu besar itu Sambil menyeringai seram ke arahku…

‘’Sebentar lagi anak muda! Sebentar lagiiiii!”

Tiba-tiba dari arah kegelapan muncul makhluk aneh menyeramkan berjalan ke arahku. Badanya penuh dengam bulu, matanya merah menyala-nyala, gigi dan taringnya mirip leak, di tangan kananya memegang sebuah palu besar berlumuran darah. Kemudian makhluk itu menyeringai seram kearahku…..

‘’Anak muda! Aku akan hancurkan kepalamu! Aku akan hancurkan seluruh badanmu! Akan aku jadikan kau sebagai makanan anak buahku! Hahahaha!” suara seramnya menggema ke seantereo goa.

aku merinding melihat makhluk seram itu. dia mengangkat tinggi-tinggi palu besar itu. Telah siap hendak menghancurkan kepalaku…..

‘’Tolooooong! tolooong aku! Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!”

Lalu, aku tidak ingat apa-apa lagi. Keesokan harinya saat mataku terjaga aku kaget, banyak sekali orang-orang berkerumun disampingku. aKu lihat adiku membaca doa disampingku sambil menangis. Pak kyai dan juga teman-temanku juga turut berdoa. Kemudian pak kyai memberiku segelas air putih….

‘’Alhamdulilah ya alloh….
Ini diminum dulu nak airnya! Nak satrio kesurupan semalaman. Menjelang subuh nak satrio pingsan, Kami semua yang disini merasa khawatir..Sekarang tenangkan dirimu dulu nak! banyak-banyak istigfar agar tenang batinmu!” bisik pak kyai sambil mengusap-usap rambutku

-Satrio/si juragan kodhok?26/02/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar