Jumat, 28 Februari 2014

Umat Muslim Itu Tidak Boleh Egois

Lentera Hati pengantar tidur untuk umat Muslim
Assalamu’alaikum wr wb ...

Selamat malam sobat muslim, salam sejahtera selalu. Semoga di malam yang indah ini Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahNya bagi kita semua.

Mari sejenak saja kita simak coretan sederhana di bawah ini.
-
Umat Muslim Itu Tidak Boleh Egois

Artinya egois, kita tidak boleh mementingkan diri sendiri. Karena kita ini makhluk sosial, makhluk yang saling membantu, dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Sering sekali kita temui pendapat seperti ini :

“Rugikah, bila kita tidak mengingatkan orang lain?''

“Urus saja urusanmu sendiri! Dasar munafik''

“Dosa ditanggung masing-masing, gitu aja kok ribet!''

“Emang kamu siapa, Mas?! Kyai bukan ustad juga bukan! Kamu itu kayak orang yang paling bener saja pakai nasehatin orang segala!!''

‘’Kalau mau ceramah sana di Masjid! Bukan di jejaring social!’’

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Islam tidak pernah mengajarkan kita untuk egois.  Jika kita merasa orang lain tidak perlu menasihati kita dan tidak perlu mengingatkan kita, maka mungkin kita tahu bahwa, Alloh swt sendiri yang akan menyuruh manusia untuk saling mengingatkan melalui ayat dan firman-firmanya.

Setiap umat muslim itu wajib menyampaikan kebenaran , seperti yang diajarkan junjungan kita Nabi Muhammad saw. Sampaikan Ilmu yang kita pelajari walaupun cuma satu Ayat. Sampaikan sampaikan, begitu seterusnya. Pada keluarga kita, atau pada saudara muslim yang belum mengerti. Jadi, Dakwah itu nggak harus menjadi kyai atau ustad, kita semua bisa berdakwah.

Dakwah tidak hanya di Masjid saja. Kalau di Masjid saja sudah pasti yang datang orang-orang yang baik-baik. Bisa di pasar, di bis, di dunia maya, atau bisa juga di saat kita ketemu dengan seseorang. Sehingga orang yang baik, orang yang jahat, orang yang belum tau Agama, atau orang dari golongan manapun jadi mengerti apa yang kita sampaikan.

Dakwah itu nggak harus dengan pidato, tapi dengan perilaku yang baik juga bisa. Perilaku Muslim yang baik, jujur, akan memberikan kesan yang mendalam pada oranglain. Sehingga mereka terkesan dengan perilaku kita. 

‘’Orang ini sudah aku jahatin, tapi kenapa dia masih baik padaku?’’

‘’Jaman seperti saat ini masih ada orang jujur, padahal kehidupan ekonominya serba sulit.’’

‘’Orangnya cantik, tutur  katanya sopan, taat beribadah, dan hijabnya itu yang membuatnya semakin terlihat  anggun. Kapan ya aku seperti dia? Belajar sama dia, ah!’’

‘’Agamanya aku caci maki, kenapa dia tidak marah? Sikapnya justru malah semakin bersahabat. Mulia sekali Agama mereka.’’

‘’Saudara bukan, kenalpun tidak, kenapa orang ini mau menolongku?’’

Itulah salah satu bentuk keagungan yang dicontohkan  Nabi Muhammad saw. Kebaikannya dan ketinggian Akhlaqnya tidak terbendung oleh kebencian dan cercaan. Bahkan, yang beda keyakinan  menjadi lebur dihadapan keluhuran hatinya. Sehingga orang yang tadinya mau berbuat jahat serentak mau mengucap syahadat. Ini sebuah cermin dan teladan yang sangat dibutuhkan, ketika saling pengertian dan toleransi menjadi barang mahal. 

Alloh swt berfirman, ‘’Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.’’ (QS Annisa 4 : 36)

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Sebagai Umat muslim yang baik, kita harus lebih bijak dalam menyikapi sebuah nasehat. Jangan pernah malu dinasehati oleh orang yang lebih muda. Karena, kebenaran itu bukan berada pada mereka yang lebih tua darimu, tapi kepada siapa yang ingin mengingatkanmu, walaupun yang menasehati itu lebih muda darimu. Karena, dewasa itu bukanlah ketika usiamu bertambah. Tapi, ketika ilmumu bertambah dan keangkuhanmu berkurang.

Semoga kita semua bisa intropeksi diri, agar kita bisa memperbaiki diri dari kesalahan yang kita lakukan.

''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt, mari sejenak saja kita simak sepenggal kisah sederhana di bawah ini.''

Pada suatu hari, anda berjalan meyeberangi rel kereta api. Tapi, anda tidak sadar dan tidak melihat ada kereta api yang datang dengan kecepatan tinggi, melaju cepat ke arah anda dan itu sangat membahayakan hidup anda. Lalu, ada satu orang yang melihatmu.

Ini pertanyaanya :

Sikap apa yang anda harapkan dari orang tersebut, ketika anda dalam posisi berbahaya tersebut?

A. Memberi tahu anda untuk segera beranjak pergi agar tidak tertabrak kereta tersebut.

B.  Diam saja, dan berlalu, tidak perlu perduli apakah anda akan ketabrak, toh urus saja urusan dia sendiri, tidak perlu perduli urusan anda, toh dia tidak rugi, kalau pun anda mati karena ketabrak toh bukan dia yang membunuh anda.

Lalu, bagaimana sikap anda jika orang yang melihat anda tersebut
memberitahu anda?

A. Anda segera berlari dan menghindari kereta itu dan berterimakasih kepadanya.

B. Anda segera beranjak untuk memukul dan mencacinya.

Dan, yang sering kita temui, Orang justru tidak suka dan marah jika mendapati sebuah nasihat.

Mungkin saja cara saya menasihati salah, mungkin pula saya salah dalam memilih kata. Tapi, pada dasarnya apa pun yang saya sampaikan bukan untuk menyalahkan dan bukan untuk menyakiti. melainkan agar kita bisa bersama-sama berbenah diri.  

Alloh swt berfirman, "Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Alloh supaya kamu mendapat rahmat." ( QS.Al-Hujurat:10 )

Manusia itu makhluk social dan sebagai makhluk sosial yang baik kita pasti akan memberi tahu kepada teman atau orang yang tidak di kenal sekali pun untuk tidak melewati jalanan yang berbahaya tersebut.

Melihat orang yang mau kecemplung jurang harusnya kita tolong, apalagi kalau dia udah kecemplung, klo perlu kita tarik kuat-kuat biar dia selamat.

APALAGI, sebagai sesama muslim yang bersaudara, bagaimana mungkin kita tega dan hanya berdiam diri melihat saudara kita terus-terusan tenggelam dalam kekeliruan.

Bukan saya saja yang punya kewajiban mengingatkan, tetapi kita, kita semua punya kewajiban yang sama. ''Wallohu alam bishawab''

Wa’alaikumsalam wr wb ...

#Intropeksi_diri
#Islam_itu_indah
#Remaja_muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar