Selasa, 01 Juli 2014

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah


Lentera Hati untuk umat muslim
**Assalamu alaikum wr wb**

''Selamat pagi sobat muslim, salam sejahtera selalu. Semoga di pagi yang indah ini Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahnya bagi kita semua.’’

''Yang sedang sakit, semoga lekas diberikan kesembuhan.’’

''Yang sedang berangkat bekerja, hati-hati di jalan semoga selamat sampai di tempat kerja.’’

''Yang masih sibuk bekerja, selamat beraktifitas kembali semoga pekerjaanya anda lancar dan sukses.’’

''Yang lagi sedih bergabung saja di sini, siapa tau sedihnya hilang.’’

‘’Yang sedang terpuruk atau salah arah di jalan yang salah, mari kita nasehati dengan nasehat yang baik. Sebuah nasehat akan sangat berguna bagi mereka yang sedang di landa masalah atau kebuntuan. Biar pun kita di sini banyak perbedaan mari kita jalin tali silahturahmi dengan baik, ‘Islam Adalah Agama Rahmatan Lil 'Alamin’, Mari sejenak saja kita simak coretan sederhana di bawah ini.’’

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah

Bulan yang penuh ampunan dan rahmat yang Allah limpahkan kepada para hamba-Nya. Bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan di bandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Mudah-mudahan kita semua di beri kesempatan dan kemudahan oleh Allah swt agar dapat memanfaatkannya untuk beribadah kepada-Nya seoptimal mungkin.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang pandangan Islam terhadap sikap boros dalam konsumsi dan berbelanja di bulan Ramadhan. Hal ini sangat penting untuk di bahas. karena terkadang justru pada saat bulan Ramadhan kita sering terkalahkan oleh keinginan konsumsi atau berbelanja yang boros atau berlebihan. Sehingga kita tidak luput dari perbuatan tabdzir (menghamburkan-hamburkan harta secara boros).

Konsumsi yang meningkat bagi sebagian besar kaum muslimin pada saat bulan Ramadhan merupakan hal yang tidak dapat di hindari. Apalagi pada saat itu begitu banyaknya makanan dan minuman yang relatif istimewa, sehingga kita pun kebablasan dalam berbelanja makanan, Sebagian dari kita bersikap boros dan berlebihan dalam pengeluaran untuk konsumsi. karena hanya mengikuti keinginan hawa nafsu dan bukan berdasarkan kebutuhan.

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Agama Islam telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umatnya agar selalu bersikap sederhana dan melarang dari sikap boros dan berlebihan. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.”

(QS. Al Isro’: 26-27).

Bagaimana hukum berlebihan dalam menghidangkan makanan untuk buka puasa? Apakah hal ini mengurangi pahala puasa?

Hal tersebut tidak mengurangi pahala puasanya. Dan perbuatan haram yang di lakukan setelah selesainya puasa tidak mengurangi pahala puasanya, akan tetapi yang demikian masuk ke dalam firman Alloh ta’ala:

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

[QS al-A'raaf: 31]

Jika memiliki kelebihan maka bershodaqohlah, karena yang demikian lebih afdhol. Apabila memiliki keluasan rizki maka bersedekahlah, yang demikian itu lebih utama.

Alloh swt berfirman,

‘’Perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh ) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang dapat menumbuhkan menjadi tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Alloh Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.’’

( QS Albaqarah 2 : 261 )

‘’Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’

Nabi Muhammad saw menganjurkan pada umatnya untuk berperilaku dermawan. Sebaliknya, Alloh swt dan Rosul-Nya sangat mencela terhadap orang-orang yang bakhil (kikir). Maka, ketika kita berbagi, sesungguhnya “kebaikan’’ dari berbagi itu untuk diri kita sendiri. ‘’Wallohu alam bishawab.’’

Wa alaikum salam wr wb
- Salam santun saya ‘’Satrio Damar Setiadji''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar