Sabtu, 14 Maret 2015

Pertempuran Hati

Lantunan syair suci-Mu menenggelamkan niat hitamku. Menyusup dan membelai lembut dalam jiwa hampa. Kegelapan memayungi jalanku, aku terperangkap dalam ruang tak bernama. Lirih suara dalam hati meronta, menghantar doa yang tak pernah terjamah olehku.

Serbuk narkoba sialan itu telah menyatu ke dalam darahku. Aku mabuk, tubuhku lunglai, terkapar, dan tidak berdaya.

‘’Hentikan?!’’

‘’Tidaak …!!’’

‘’Hentikan kataku ...?!’’

‘’Aku tidak bisa …!! Setan-setan itu telah menguasaiku. Aku tak tau ke mana lagi arah tujuanku. Aku lelah, semakin jauh aku tersesat, iman yang rapuh, goyah dalam tindakan, gengsi yang slalu menutupi, karena malu untuk mengakui. Aku semakin terpuruk, hidup hanya sebagai benalu. Sampai kapan aku hidup seperti ini?!’’

Lalu, sang angin malam pun menjawab dengan lantang :

‘’Tanyakan saja pada hatimu, bukan dengan insyaf yang hanya isapan jempol belaka. Hidup itu perlu perjalanan, coba tutupi jalan berlubang yang telah engkau lalui itu. Walau tak begitu mulus yang penting ada perubahan.’’

Tidak peduli kau melakukan kesalahan apapun, tidak peduli kau jatuh berapa kali, tidak peduli kau gagal berapa kali. Bangkitlah … jangan terus berada di depan para penakut yang tidak berani melangkah ke depan.

Ayo, jangan menyerah! Bangun lagi dan terus berjalan ke depan!

Sang Malam hanya terdiam membisu, semakin larut, perlahan gerimis bertandang menghampiri jiwa-jiwa yang lesu. Sang angin malam pun kembali berkata :

‘’Betapa banyaknya pemuda pemudi yang tertawa di pagi dan petang hari, padahal kain kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar. Kematian datang tidak disangka-sangka, bisa terjadi pada siapa saja, walau umur masih belum seberapa. Sesungguhnya kita semua sedang antri menunggu ajal datang menjemput, berbekallah ketakwaan, jangan menunggu hari esok.

Insyaflah kawan …

‘’Karena sesungguhnya engkau tidak tahu, jika malam telah tiba apakah kau masih bisa (menjamin) hidup hingga pagi hari? Perbanyaklah ibadah dan istighfar di mana pun kamu berada, karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui kapan turunnya ampunan Allah SWT."

- Oleh : Satrio Damar Setiadji

Tema : Narkoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar