Kamis, 29 Desember 2016

Belajar Menahan Hawa Nafsu






 

















“Duk … duk … duk …

‘’Allahu Akbar … Allahuu Akbar …

Suara Adzan Magrib terdengar menggema dari corong mushola di dekat rumahku. Segera aku batalin puasaku dengan minum segelas es teh manis buatan Pakdhe Samidi, penjual nasi di samping rumahku.

Srupuuuttt ….

‘’Aah … swegeeerrr …’’

Dengan mata berbinar aku pandangi makanan yang aku beli sebelum Magrib tadi. Ada nasi ayam goreng, tempe goreng, pek empek, tahu crispy, kue bolu buatan bulek, belum lagi lontong isi combro + tahu isi sepiring penuh.

‘’Wah, kayaknya enak semua nih!’’ batinku sambil tersenyum.

Belum ada 5 menit pek empek sama tahu isi ludes habis, pindah ke dalam perutku. Kemudian, aku lirik ayam goreng yang ada di depanku, lalu aku cuil dagingnya trus aku cocolin ke sambel tomatnya.

''Gile ndro ... enak banget! Beneran!’’ :D

Kalau dipikir-pikir aku ini kelaperan atau memang rakus? Makan seperti orang kesurupan. Sesuap nasi masuk ke mulut seteguk es teh manis masuk ke mulut, bosen makan ini ganti makan itu. Akhirnya makanan itu habis, ludes aku makan semua.

Eeeggghh …

Tapi, beberapa saat kemudian, ''Aduh ....!!''

Tiba-tiba perutku sakit, rasanya seperti mau mleduk. Mulut terasa mual, mau nafas pun terasa susah. Makan segitu banyaknya bukan enak yang didapat, tapi malah membuat perutku semakin sakit.

''Ya Allah ...''

Kalau sudah begini boro-boro otak bisa mikir, bisanya cuma senderan pasrah persis kayak orang blo’on. Lupa mberesin sisa makanan, lupa shalat, lupa ibadah, dan lupa segala-galanya.
*

Sobat netizen, gimana ceritaku di atas? Jangan dicontoh ya sifatku yang jelek itu. Itu tandanya aku nggak bisa bersyukur. Coba kalau makanan itu nggak aku habisin semua, trus aku kasih ke orang yang kelaparan. Pasti perutku nggak akan kesakitan seperti ini.

Allah swt berfirman, "Kamu telah menghabiskan rejekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya." (Qs Al - Ahqaaf : 20)

Rasulullah saw bersabda: ”Orang yang banyak kenyang di dunia, mereka adalah orang yang banyak lapar di akhirat.” (HR Ath Thabrani).

Tau tidak kenapa kita sering merasa galau, bingung, dan tersesat tanpa arah tujuan? Karena, ketika jiwa kita sedang lapar, kita malah makan banyak makanan untuk mengisi perut.

Oleh : Satrio Damar Setiadji.
(intropeksi diri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar