Pepatah ini sebenarnya digunakan untuk menggambarkan perilaku orang
yang suka ikut-ikutan bicara (menyela pembicaraan) orang lain. Sikap
semacam itu dalam pergaulan umum (masyarakat Jawa) dianggap sebagai
mengganggu, saru, dan tidak sopan.
Pepatah Jawa di atas secara harafiah berarti car cor seperti kurang
sayur (-an). Car cor adalah ungkapan untuk melukiskan berulang-ulangnya
penuangan cairan (benda cair) ke dalam wadah. Dalam konteks ini car cor
yang dimaksudkan adalah penuangan berkali-kali sayur (dan atau kuahnya)
ke dalam piring yang telah berisi nasi. Penuangan sayur berkali-kali ke
dalam piring berisi nasi itu menunjukkan bahwa nasi atau hidangan
tersebut kurang sayur (untuk kelengkapan bersantap).
Pepatah
ini sebenarnya digunakan untuk menggambarkan perilaku orang yang suka
ikut-ikutan bicara (menyela pembicaraan) orang lain. Sikap semacam itu
dalam pergaulan umum (masyarakat Jawa) dianggap sebagai mengganggu,
saru, dan tidak sopan. Hal itu menunjukkan bahwa diri orang tersebut
demikian bernafsu serta tidak sabaran untuk menunggu orang lain selesai
bicara, Selain itu, hal seperti ini juga menunjukkan bahwa orang
tersebut sok tahu atau dalam bahasa Jawa disebut sebagai keminter.
- ki Lurah semar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar