♪ ♫ Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar ♪ ♫
♪ ♫ Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro ♪ ♫
♪ ♫ Dodotiro dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sedo mengko sore ♪ ♫
♪ ♫ Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane ♪ ♫
♪ ♫ Yo surako… surak iyo… ♪ ♫
**
Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Begitu menghijau bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kamu panjat
untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya
**
Lagu ini sering kita nyanyikan saat kita masih kecil. Ternyata makna yang terkandung di dalamnya sungguh sangat luar biasa.
Sebagai umat Islam kita di minta untuk bangun. Bangun dari
keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan
yang telah di tanamkan oleh Alloh dalam diri kita dan hati kita yang
dalam ini.
Di lambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan begitu menghijau.
Terserah kepada kita. Mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita
mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan. Seperti bahagianya pengantin baru.
Di sini di sebut anak gembala. Karena oleh Alloh, kita telah di berikan sesuatu untuk di gembalakan yaitu HATI.
Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala di minta memanjat pohon belimbing, yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah.
Buah belimbing di sini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi, meskipun
licin, meskipun susah, kita harus tetap memanjat pohon belimbing
tersebut. Dalam arti, dengan sekuat tenaga kita tetap berusaha
menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu, apa gunanya?
Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa. Pakaian
yang di maksud adalah taqwa dalam diri dan hati kita. Sebagai manusia
biasa, pakaian kita pasti terkoyak dan berlubang di sana sini. Untuk itu
kita di minta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya. Agar kelak,
kita sudah siap ketika di panggil menghadap kehadirat Alloh SWT.
Kita di harapkan melakukan hal-hal di atas ketika kita masih sehat (di
lambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu
luang. Dan jika ada yang mengingatkanmu, maka jawablah dengan iya.
- Salam santun saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar