Lentera Hati pengantar tidur untuk umat muslim
**Assalamu alaikum wr wb**
''Selamat malam sobat muslim, salam sejahtera selalu. Semoga di malam
yang indah ini Alloh swt melimpahkan rahmat serta hidayahnya bagi kita
semua.’’
''Yang sedang sakit, semoga lekas diberikan kesembuhan.’’
''Yang sedang dilanda masalah, semoga selalu diberikan kesabaran.’’
‘’Yang sedang beristirahat , selamat beristirahat semoga mimpi indah.’’
''Yang bekerja sift malam, selamat beraktifitas kembali semoga pekerjaan anda lancar dan sukses.’’
''Yang lagi sedih bergabung saja di sini, siapa tau sedihnya hilang.’’
‘’Yang lagi jauh di perantauan, semoga selalu diberikan kesabaran dan kemudahan.’’
‘’Yang sedang terpuruk atau salah arah di jalan yang salah, mari kita
nasehati dengan nasehat yang baik. Sebuah nasehat akan sangat berguna
bagi mereka yang sedang di landa masalah atau kebuntuan. Biar pun kita
di sini banyak perbedaan mari kita jalin tali silahturahmi dengan baik,
‘Islam Adalah Agama Rahmatan Lil 'Alamin’, Mari sejenak saja kita simak
coretan sederhana di bawah ini.’’
Hidup di perantauan memang penuh dengan perjuangan, kesabaran,dan juga kemandirian
Terkadang, karena terlalu sibuknya kita bekerja, kita jadi melupakan
kesehatan diri. Kecapaian, lalu badan menjadi ngedrop atau sakit. Di
saat seperti itu hati rasanya sedih sekali. Kita merasa kangen dengan
orangtua kita yang berada di rumah. Ingin di manja, di peluk, atau
berkumpul dengan keluarga di rumah. Merindukan suasana makan bersama
keluarga tercinta. Meski pun menunya sangat sederhana, tapi nikmatnya
tiada terkira. Suasana seperti itu tidak akan terganti dengan apa pun.
''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’
Saat kita berada jauh bekerja di perantauan dan jauh dari sanak keluarga, perasaan kangen itu selalu muncul dalam benak kita.
‘’Tapi, taukah kita?’’
Orang tua kita pun juga demikian. Sangat merindukan kita di perantauan.
Rasa rindunya melebihi rasa rindumu. Hingga terkadang membuat orangtua
kita mendadak sakit, karena terlalu mengkhawatirkan keadaanmu di
perantauan. Dan, Orangtua kita pasti akan semakin sedih saat kita jarang
memberi kabar.
Buat sobatku semua yang ada di perantauan.
Meskipun sedang sibuk dengan segala aktifitasmu, luangkanlah sedikit
waktumu untuk memberi kabar kepada orang tuamu. Meski pun hanya bertanya
kabar atau berkirim salam, cukuplah membuat orangtua kita bahagia,
cukuplah untuk mengobati rasa rindunya dan cukuplah menghibur rasa sedih
di hatinya. Sederhana, namun bisa membuat orangtua kita bahagia.
‘’Tapi, taukah kita? kesedihan orang tua yang paling besar itu apa?’’
Kesedihan orangtua yang paling besar adalah ketika melihat anak-anaknya
meninggalkan rumah satu persatu ketika dewasa. Hatinya merasa sedih
ketika ada anak seumuranmu menyapanya. Hatinya kembali bersedih ketika
melihat di tumpukan lemari baju masih tersimpan baju-baju lamamu. Dan
hatinya kembali bersedih dan sangat merindukanmu ketika hari itu ibu
memasak masakan kesukaanmu.
‘’Anakku …, Seandainya kamu ada di sini, nak! Kamu pasti lahap sekali makannya.’’
Dan, ketika mendengar orang lain memanggil "ayah/ibu"mama
/bapak/simbok, dengan tidak sengaja beliau akan berbalik dan melihatnya.
Namun, setelah sadar itu bukan dirimu, beliau kembali bersedih dan
hanya bisa pasrah dan berdo’a.
‘’ Ya Alloh …Semoga putra dan
putriku selalu baik-baik saja di sana. Berikan kesehatan dan rejeki yang
halal untuk mereka …ya Alloh ...’’
‘’Subhanalloh.’’
Do’a tulus orang tua kita begitu mulianya. Beliau akan selalu mengingatmu di setiap untaian do’anya.
Ketika kamu menangis dalam kerinduanmu. ketika kamu termenung di dalam
kesepianmu. Ketika kamu merasa bosan dengan kesendirianmu. Ketika kamu
lelah dengan masalahmu dan ketika tidak ada lagi yang bisa mengerti
tentang kegelisahan hatimu.
‘’Apakah kamu tau?’’
Jauh
di seberang sana doa-doa tulus keluargamu selalu menyertai langkahmu.
Cinta mereka tidak akan pernah habis. Cinta mereka kuat bagai karang di
tengah lautan. Dukungan mereka selalu yang terhebat, dan selalu ingatlah
kepada mereka. Tanpa mereka kamu bukanlah siapa siapa. Karena, harta
yang paling berharga adalah KELUARGA.
Jangan pernah mengeluh
dengan kesendirianmu dan jangan pernah merasa kesepian di dunia ini.
Karena, Alloh swt akan selalu berada di hatimu, menemani disetiap
langkahmu dan mendengar di setiap untaian do'amu. Jadikan sabar dan
Sholat sebagai penolongmu dan Al qur'an sebagai pembimbingmu. Agar kamu
selalu berada di jalan yang diridhoinya. Agar usaha kerasmu mendapatkan
berkah melimpah. Berkah di dunia hingga di akhirat nanti.
''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’
Terkadang, karena terlalu sibuk dengan kesibukan, kamu jadi sering
melupakan orangtuamu dan melupakan keluargamu di rumah. Semakin
berlimpahnya materi membuat kamu lupa diri, menjadi sombong, merasa
bisa, merasa mampu melakukan sesuatu, hingga membuatmu menjadi lupa
diri.
Dan, di saat orangtua kirim pesan untukmu …
‘’Nak … Masih sibukah kamu di perantauan? cepatlah pulang, nak? Bertahun-tahun kamu nggak pulang, Ibu dan Bapak kangen, nak.’’
Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?
kamu justru terlalu asik dengan duniamu sendiri, dan terlalu sibuk dengan kesenanganmu sendiri.
‘’Biar sajalah. Yang penting aku sudah kirim uang. Nggak tau apa kalau
ongkos sekarang mahal!’’ gerutumu dalam hati tanpa memperdulikan
orangtuamu.
Ketika orangtua memberi hadiah kepada anaknya, anak
itu tersenyum kegirangan. Ketika anak memberi hadiah kepada
orangtua,,orang tua menangis. Sebagian orang bilang bahwa, kita hidup di
dunia ini tidak saling utang. Tetapi melalui coretan sederhana ini aku
menyadari bahwa, kita selamanya akan berutang kasih sayang kepada
orangtua kita.
‘’Subhanalloh.’’
Ternyata yang kamu
pikirkan hanya materi. Tanpa kenal lelah dan tanpa kenal waktu kamu rela
bekerja siang dan malam, bahkan sampai pagi hari. Hingga akhirnya
saatnya menuai hasil. Rejekimu melimpah, tabungan banyak, bisa membeli
barang-barang mewah dan bisa liburan ke mana pun kamu suka. Ingatlah
sobat…
Dengan uang melimpah memang bisa membuat kita bahagia.
Apa yang kita mau dan kita inginkan bisa di beli. Tapi, dengan uang juga
bisa membuat kita menjadi lupa diri dan merubah tabiat kita yang baik
menjadi tidak baik.
Namun, kita tidak perlu terlalu alergi
dengan uang. Uang tidak jahat dan uang bukan untuk dijauhi. Uang hanya
perlu di waspadai dan berjaga-jaga supaya uang tidak mengendalikan dan
tidak mengatur kita. Melainkan kitalah yang tetap memegang kendali atas
uang.
Tapi, sayangnya banyak diantara kita gagal dalam hal ini.
Tanpa kita sadari,uang telah menjadi Tuhan dalam hidup kita. Uang telah
menyihir kehidupan kita, bahkan mempengaruhi seluruh aktifitas kita.
Uanglah yang membuat kita bersukacita atau bersedih. Uanglah yang
membuat kita merasa aman atau kuatir. Uanglah yang membuat kita
mengorbankan kepercayaan dan mau melakukan perbuatan dosa yang paling
memalukan sekalipun. Uanglah yang membuat kita lupa segala-galanya. Lupa
terhadap diri sendiri, lupa keluarga, lupa orangtua dan bahkan lupa
kepada Sang Pencipta. Bukankah ini cukup memberi gambaran bahwa uang
telah menggantikan posisi Allah dalam kehidupan kita. Sungguh keadaan
yang menyedihkaN.
‘’Astagfirulloh.’’
''Sobat muslim yang terhormat yang di rahmati Alloh swt.’’
Inilah roda kehidupan manusia. Di saat hati sedang sedih kita hanya
bisa menangis dan meratapi nasib. Menyesal diri, Kenapa semua itu bisa
terjadi, dan berharap semoga semua masalah cepat teratasi. Di saat hati
sedang bahagia, kita menjadi lupa diri. Kita menari dan bernyanyi sampai
lupa diri dan sampai lupa waktu.
Inilah roda kehidupan
manusia. Manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang di milikinya.
Selalu ingin lebih dan ingin melebihi yang lain. Hingga membuat kita tak
sadar bahwa,
‘’Hidup ini hanyalah sementara. Hanya sesaat dan hanya sekedar mampir ngombe.’’
Kita tidak pernah tau dan kita tidak sadar, Setiap saat maut bisa
menjemput kita. Yang sakit mendadak bisa sembuh dan yang sehat mendadak
bisa meninggal dunia. Begitu juga sebaliknya.
Saat usia mulai
senja, saat nafas sampai di tenggorokan kita baru sadar. ternyata masih
banyak yang belum kita lakukan dan masih banyak kesalahan yang belum di
perbaiki. Masih belum cukup ibadahnya. Masih berani membantah orang tua.
Masih sering berbuat maksiat. Masih sering berbuat dosa, dan masih
sibuk dengan kemewahan duniawi.
‘’Astagfirulloh …Sadarkah kita!’’
Saat nafas kita sampai di tenggorokan baru menyebut namaMU…
‘’ALLOHu AKBAR … Ampuni hamba ya ALLOH …’’
Sia-sialah semuanya. ‘’TERLAMBAT’’ terlambat sudah semua kata TAUBAT itu.
‘’Kemana saja diriku selama ini?’’
‘’Apa yang aku lakukan selama ini?’’
‘’Selingkuhkah?’’
‘’Menjual dirikah?’’
‘’Berjudikah?’’
‘’Mabuk-mabukkan?’’
‘’Melukai sesama?’’
‘’Membunuh?’’
‘’Menipu?’’
‘’Mencuri?’’
‘’Berbohong?’’
‘’Berbuat maksiat?’’
‘’Mengobral aib?’’
‘’Durhaka pada orangtua atau menyimpang dari ajaran agama?’’
’Astagfirulloh …
Inikah bekalku itu. Inikah yang aku kumpulkan selama ini. Bekalku hanya
dosa yang menggunung. Aku bingung dan aku takut. Apa yang harus aku
lakukan dan apa yang harus aku pertanggung jawabkan nanti di depan GUSTI
ALLOH. Sekali tiup saja ragaku ini akan terhempas ke dalam API NERAKA.
Di cambuk dengan api yang menyala-nyala. Di rebus dalam biji besi
mendidih, di hidupkan kembali, lalu di siksa lagi. Begitu seterusnya.
‘’Na’undubika himin dzalik. Jangan sampai kejadian itu menimpa kita dan menimpa orang-orang yang kita cintai.’’
''Sobat muslim yang terhormat yang dirahmati Alloh swt.’’
Mari kita semua saling berbenah diri dan saling intropeksi diri. Bahwa,
hidup itu bukan hanya untuk kesenangan semata dan bukan untuk hura-hura
semata. Mumpung kita masih di kasih kesehatan, mumpung masih di kasih
banyak kesempatan dan mumpung nafas kita masih bebas kita hela. marilah
kita TAUBAT untuk membenahi diri dan mencari kebajikan di jalan ALLOH.
Jangan hanya kemewahan duniawi saja yang kamu agung-agungkan. Tinggalkan
sejenak semua kesenangan duniawi. Lalu, bersujudlah kepada Tuhanmu
Alloh swt.
Kebahagiaan itu, bukan tentang bagaimana caranya
kita cepat kaya. Karena kekayaan bukan ukuran untuk bahagia. kebahagian
adalah kesederhanaan hati. Hati yang selalu merasa cukup dan bersandar
pada Alloh ta’ala. Tetap bersyukurlah apa pun yang kamu dapatkan.
Dan, kebahagiaan itu bukan juga tentang hari esok dan masa yang akan
datang. Karena kita tidak pernah tau masa yang akan datang itu seperti
apa. Nikmati saja hari ini dan nikmati rejeki hari ini dengan penuh rasa
syukur.
''Sobat muslim yang terhormat yang di rahmati Alloh swt’’
Semoga coretan sederhana ini bisa memberi manfaat dan bisa
menginspirasi kita semua. Sekiranya ada salah-salah kata atau ada yang
kurang berkenan, mohon di bukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
''Selamat malam saudaraku, selamat beristirahat ya. Semoga di malam
yang indah ini Alloh swt memberikan kesehatan dan kebahagiaan. Untuk
kita semua dan juga untuk anda sekeluarga, aamiin. ‘’Wallahu A'lam
bis-shawaab.’’
Wa alaikum salam wr, wb
- Salam santun saya ’Satrio'' si juragan kodhok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar